Langkau ke kandungan utama

ISLAM SATU-SATUNYA AGAMA YANG SEMPURNA.







Allah SWT berfirman di dalam Al Quran:
“Sesungguhnya agama yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam” (QS Ali Imran 19)


Islam adalah satu-satunya agama yang diakui kebenaran dan kesempurnaannya oleh Allah. Islam adalah agama terbaik untuk manusia yang datang dari Allah. Apakah sama antara sesuatu yang datang dari Allah dengan sesuatu yang direka oleh manusia? Tentu jauh sekali perbedaannya. Allah adalah Tuhan yang menciptakan manusia. Sudah tentu Allah yang paling mengetahui tentang manusia. Oleh karena itu, agama Allah adalah agama yang paling lengkap dan paling sesuai dengan fitrah manusia atau keadaan asal dalam diri manusia. Diri manusia terdiri dari empat unsur, yaitu fisik, akal, nafsu dan hati. Hati atau ruh manusia dibekali dengan perasaan bersamaan dengan lahirnya tubuh fisik. Islam itu indah karena agama Islam sebenarnya sangat sesuai dengan fitrah manusia yaitu sesuai dengan perasaan hati manusia. Apa yang disetujui oleh hati kita, itulah yang diperintahkan oleh Allah. Apa yang tidak disetujui oleh hati kita, itu jugalah yang dilarang oleh Allah.


Allah mengutus Rasul-Nya untuk membawa perintah agar manusia membenarkan apa yang ada dalam fitrahnya dan menyuburkan fitrah yang telah ada. Itulah indahannya Islam. Islam seolah-olah memberi makanan kepada ruh manusia. Apa yang dikehendaki oleh ruhani kita, itulah yang dihidangkan oleh Islam. Ibarat makanan untuk tubuh fisik kita, jika kita suka masakan daging kemudian tiba-tiba terhidang daging, tentu terasa indah. Kita suka ikan kemudian dihidangkan ikan, betapa indahnya. Sebaliknya, kalau kita menginginkan daging tetapi yang dihidangkan adalah lauk lain yang tidak kita sukai, tentu tidak terasa indah.

contohnya:
1. Yang berhubungan dengan iman atau aqidah.

Manusia bersifat suka menghambakan diri kepada orang yang menjadi tuannya atau orang yang menolong, melindungi dan yang memperhatikan dirinya. Manusia rela mengabdikan diri kepada orang yang dicintainya. Kalau cintanya itu kepada seorang wanita maka ia akan rela menjadi hamba pada wanita itu. Kalau cintanya kepada kenderaan mewah, maka ia menghamba kepada kenderaan mewah. Kalau cinta atau tautan hatinya kepada nafsu, maka ia akan menuruti segala keinginan nafsunya. Jadilah ia seorang hamba nafsu.Tapi anehnya, siapapun akan marah kalau dirinya disebut sebagai hamba wanita, hamba kenderaan atau hamba nafsu. Fitrahnya akan menolak sekalipun sikapnya memang begitu. 


Mengapa fitrah manusia menolak menjadi hamba nafsu?. Sebab sudah menjadi fitrah manusia ingin menjadi hamba Allah. Sedangkan menjadi hamba selain Allah itu bukan keinginan fitrah. Jika kita berkata kepada seseorang, tanpa memandang orang itu orang Islam atau bukan, “Anda ini adalah hamba Tuhan”, niscaya dia akan mengiyakan dan merasa senang dengan kata-kata itu. Kata-kata itu sesuai dengan fitrahnya yaitu manusia memang diciptakan oleh Allah untuk menyembah-Nya dan untuk menghambakan diri kepada-Nya. Sebagaimana firman Alah:

“Tidak aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Ku” (QS Az Zaariat 56)


Allah menginginkan manusia menyembah-Nya dan tidak menyembah kepada yang lain. Oleh karena itu, Allah menjadikan fitrah manusia itu mempunyai rasa bertuhan dan rasa ingin menghambakan diri pada-Nya. Jika kita tanyakan kepada orang-orang yang menyembah Allah atau yang tidak menyembah Allah, apakah dia merasa ingin menyembah Allah dan menyukai orang-orang yang menyembah Allah. Niscaya mereka menjawab suka. Mereka merasa suka kepada perbuatan menyembah Allah dan juga merasa suka kepada orang yang melakukannya. Hanya saja, kalau ternyata mereka tidak melakukannya, itu bukan karena perasaan benci atau hati yang tidak mengakui. Hal itu karena nafsu dan syaitan yang menghalangi dan melalaikan mereka. Mereka tidak kuasa melawan nafsu yang sifatnya ego, akhirnya mereka selalu menurutinya. Jika bukan karena pengaruh nafsu dan syaitan, niscaya manusia akan senantiasa merindukan dan mengagungkan Tuhannya. Manusia akan sangat taat kepada-Nya. Demikianlah fitrah ruh yang telah mengenal Allah dan mengakui dirinya diciptakan menyembah-Nya. 


Maksud firman di dalam Al Quran: “Allah bertanya kepada roh: “Bukankah Aku Tuhanmu ?” Mereka menjawab : “Benar (Engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (QS Al A’raf 172).


2. Yang berhubungan dengan syariat.

Manusia senantiasa ingin menambah ilmu, ingin mencari pengalaman dan ingin menjadi pandai. Manusia tidak ingin menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Manusia tidak mau hidup beku, bodoh, miskin dan terbelakang. Itu adalah fitrah manusia. Semua orang memiliki keinginan untuk maju apapun bangsa dan agamanya. Memang Allah telah menjadikan jiwa manusia berkeinginan seperti itu. Oleh karena itu, Allah mendatangkan agama Islam yang mengajarkan supaya manusia memenuhi tuntutan fitrah itu. Firman Allah:
“Katakanlah, “Berjalanlah kamu di muka bumi, kemudian lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.” (QS Al An’am 11)
Artinya kita diperintahkan untuk mengembara mencari ilmu dan pengalaman.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
“Menuntut ilmu wajib bagi lelaki dan wanita” (Riwayat Ibnu Abdi Al Barri)


Begitulah yang dikatakan bahwa Islam adalah agama fitrah. Apabila sesuatu itu disukai oleh fitrah manusia maka Islam akan mendorong atau membenarkannya. Karena Allah yang menjadikan fitrah manusia itu sedemikan rupa maka Allah juga yang mendatangkan cara bagaimana menyalurkan keinginan fitrah itu. Jika tidak ada petunjuk dari Allah maka nafsulah yang akan memimpin manusia untuk melaksanakan keinginan fitrah itu dengan membabi buta. Tentu hasilnya akan buruk sekali. Misalnya, apabila ilmu yang dituntut itu ilmu yang haram seperti ilmu sihir atau ilmu lain yang tidak dikaitkan dengan tauhid dan jiwa sufi, maka ilmu-ilmu itu akan membawa berbagai akibat buruk. Sekalipun ilmu yang yang dipelajari itu bersumber dari ajaran Islam, tetapi jika tidak dikaitkan dengan tauhid dan akhlak, maka akan menyebabkan manusia menjadi sombong, saling berhasad dengki, pemarah dan berbagai sifat buruk lainnya.
Demikian juga jika kita mengembara tetapi tidak mengikuti syariat Islam dan tidak dengan niat karena Allah untuk kebaikan sesama. Hasilnya tidak baik. Oleh karena itu, Islam memberikan petunjuk-petunjuk yang rapi dalam melaksanakan tuntutan fitrah itu.


Dalam mencari kekayaan yang diinginkan oleh fitrah manusia, Islam tidak melarang. Justru Allah berfirman:
”Apabila telah ditunaikan shalat hendaknya kamu bertebaran di muka bumi dan hendaklah kamu cari karuni Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak semoga kamu mendapat kemenangan” (QS Al Jumuah 10)
Dan Nabi SAW bersabda:
“Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad)

Tapi mencari harta dan kekayaan tidak boleh dilakukan secara sewenang-wenang. Islam mengatur cara-cara yang bersih dari riba, penipuan dan tindas-menindas karena hal-hal yang buruk itu bertentangan dengan fitrah manusia. Hasilnya juga tidak untuk berfoya-foya, berjudi atau dibekukan di dalam bank. Tapi hasilnya untuk digunakan dalam kebaikan seperti membantu fakir miskin, membangun berbagai proyek yang memenuhi keperluan masyarakat atau membantu usaha perjuangan di jalan Allah. Islam telah mengaturnya sedemikian rupa karena ia sesuai dengan fitrah. Hal-hal yang dilarang oleh Islam adalah yang bertentangan dengan fitrah.
Tapi mencari harta dan kekayaan tidak boleh dilakukan secara sewenang-wenang. Islam mengatur cara-cara yang bersih dari riba, penipuan dan tindas-menindas karena hal-hal yang buruk itu bertentangan dengan fitrah manusia. Hasilnya juga tidak untuk berfoya-foya, berjudi atau dibekukan di dalam bank. Tapi hasilnya untuk digunakan dalam kebaikan seperti membantu fakir miskin, membangun berbagai proyek yang memenuhi keperluan masyarakat atau membantu usaha perjuangan di jalan Allah. Islam telah mengaturnya sedemikian rupa karena ia sesuai dengan fitrah. Hal-hal yang dilarang oleh Islam adalah yang bertentangan dengan fitrah.


Selanjutnya, setiap orang, apakah orang itu Islam atau bukan, suka kepada makanan yang lezat. Laki-laki suka kepada perempuan, perempuan juga suka kepada laki-laki. Setiap orang juga ingin mempunyai badan dan pikiran yang sehat. Begitulah fitrah manusia. Kalau keinginan fitrah ini tidak terpenuhi, manusia akan merasa susah dan gelisah. Allah yang menciptakan manusia sedemikian rupa itu tentu yang paling mengetahui cara terbaik bagi manusia untuk memenuhi keinginan fitrah itu. Allah juga tahu cara-cara yang merusak jika manusia menempuhnya dalam usaha memenuhi keinginan fitrah itu. Oleh karena itu, Allah menurunkan petunjuk kepada manusia bagaimana sebaiknya keinginan itu dipenuhi.. Islam tidak menghalangi keinginan fitrah tetapi juga tidak membiarkan keinginan itu dipenuhi dengan cara membabi buta. Makan makanan yang lezat misalnya, hal itu diperbolehkan dengan syarat jangan makan makanan yang haram atau makan dengan berlebihan. Justru jika mengikuti sunnah Rasulullah SAW, sunat hukumnya makan daging seminggu sekali. Demikian juga Islam menunaikan keinginan fitrah manusia untuk menikah. Hal itu memang dianjurkan oleh Rasulullah SAW :

“Menikah itu adalah sunnahku. Barangsiapa yang membenci sunnahku ini, maka bukanlah ia dari umatku” (Riwayat Bukhari-Muslim)


Hadits lain menyatakan:
“Dua rakaat solat orang yang berkahwin lebih baik dari 70 rakaat solat orang bujang” (Riwayat Ibnu Ady dari Abu Hurairah).

Demikianlah keindahan Islam. Dan dalam usaha menghindari munculnya berbagai masalah dalam perkawinan, maka ditentukan syarat dan rukun yang wajib dipenuhi. Tanpa memenuhi syarat-syarat itu rumah tangga akan goncang dan tumbang. Islam membenarkan pernikahan dan mengharamkan zina. Zina hanya akan menzalimi dan menganiaya kaum wanita. Anak hasil perzinaan yang tidak jelas kedudukan bapanya ini akan menderita di dalam hidupnya. Ke manakah anak itu akan membawa diri? Hal seperti  ini tidak ada seorangpun yang menyukainya. Fitrah kita menolak. Oleh karena itu Allah mengharamkan perbuatan zina karena bertentangan dengan fitrah manusia. Bagaimana tidak, seseorang yang berzina itu pasti melibatkan ibu, isteri atau anak perempuan orang lain. Siapapun akan marah kalau keluarga terlibat dengan perbuatan itu. Kalau begitu sanggupkah kita melakukan zina sedangkan kita sendiri tidak menyukai perkara itu terjadi dalam keluarga kita?

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

MENGENAL ABUYA.

Siapakah Abuya? Mengapa kita perlu kenal dia? Kita perlu mengenalinya dengan tepat supaya kita faham dia, faham pemikiran, perasaan, perbuatan dan perjuangannya. Tak kenal maka tak cinta. Jika tak cinta maka tak bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan Islam yang Abuya perjuangkan. Kenapa banyak orang yang mengaku cinta Abuya, tapi bila berlaku ujian jadi keliru lalu meninggalkan perjuangan Abuya, bahkan ada yang membenci dan memusuhi Abuya?  Sebenarnya mungkin pengenalan mereka tentang Abuya tak tepat, tak jitu. Mungkin kenal pada sudut-sudut tertentu sahaja.  Maklumlah minat setiap orang tak sama. Ada yang minat perniagaan, maka dia sangat terinspirasi dengan sistem ekonomi yang Abuya lagangkan. Ada yang minat pendidikan, maka dia sangat respek Abuya dari sudut pendidikan. Ada yang minat poligami, maka dia sangat nak belajar pada Abuya bagaimana nak buat poligami yang harmoni. Ada yang minat cara susun kasut ala Abuya, maka dia pun ikut disiplin susun kasut itu. Ada yang mina

NEGARA SYAM.

NEGARA SYAM (JORDAN, PALESTIN,HEBRON, SYRIA) Negara Jordan menjadi tempat transit bagi Abuya sebelum meneruskan perjalanan ke negara negara lain. Jordan juga dikenali dengan bumi Anbiya. Jordan juga banyak meninggalkan kesan  peninggalan purba yang berusia  ribuan tahun. Ia banyak di Jordan atau dulu dikenali dengan negeri Syam. Wilayah Syam zaman kebangkitan pertama mengandungi Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria. Di era kebangkitan kali kedua Syam telah terpecah kepada empat negara. Ia dilakukan oleh penjajah. Kini terdapat negara Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria secara berasingan satu sama lain. Jordan era terkini dikenali dengan Kerajaan Hasyimiyah Jordan, (Hashemite Kingdom of Jordan) atau lebih dikenali dengan nama Jordan sahaja  merupakan sebuah negara Arab yang terletak di Asia Barat (dulu dianggap Timur Tengah) bersempadan dengan negara-negara Arab yang lain. Ia terletak pada koordinat 34-29 Utara 35-39 Timur iaitu di sebelah Barat La

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN.

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN. Allah telah mengkhabarkan kepada kita melalui lidah Rasul-Nya bahawa Allah telah ‘set’kan satu Jadual Allah SWT untuk umat yang datang sesudah wafatnya Nabi akhir zaman. Itulah kasih sayang Allah dan Rasul-Nya kepada umat Islam, yang untuk mereka tidak ada lagi nabi dan rasul.Maka diceritakan lah perkara-perkara yang bakal terjadi sama ada yang positif atau negatif. Dengan mengetahui dan memahami jadual itu, umat Islam terpandu atau terpimpin untuk menghadapi dan menerima takdir yang bakal berlaku. Antara jadual yang dimaksudkan itu ialah, Rasulullah SAW bersabda: Yang artinya : "Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian sebagaima­na yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah Zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat nya. Lalu berlakulah zaman