IMAN ADALAH AMALAN HATI.

PERJUANGAN IMAN.

Islam adalah amalan lahir, Iman adalah amalan hati (batin). Kalau iman kuat, Islam pasti kuat. Tetapi kalau Islam yang kuat belum tentu imannya kuat. Hal ini mesti diperhatikan betul-betul. Jangan sampai kita menjadi orang yang kuat beramal saja tetapi lemah imannya, sebaliknya jadilah orang yang kuat beriman dan kuat beramal. ALLAH menjanjikan keuntungan tertentu hanya bagi orang-orang yang beriman dan beramal.

Firman ALLAH SWT:

"Demi masa, sesungguhnya manusia itu semuanya berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh" [Al 'Asr: 1-3]

Perjuangan iman ialah perjuangan memberikan manusia Tuhan. Yakinkan kepada manusia adanya kehidupan selepas dunia ini.Itulah kehidupan Akhirat.Pada Abuya Imam Ashaari At Tamimi, berjuang mendapatkan ilmu bukan untuk menjadi pengetahuan yang dibanggakan, diperdebatkan dan
dijadikan alat untuk mencari keuntungan duniawi tetapi
ilmu untuk menebalkan iman.

Ilmu mestilah diamal dan diperjuangkan demi keselamatan
dunia dan akhirat. Untuk mendapatkan Akhirat dengan ilmu, untuk dunia juga dengan ilmu. Untuk kedua-duanya juga 

perlukan ilmu. Iman adalah asas penting, yang menjadi landasan tempat berdirinya peribadi mukmin. Kalau manusia diibaratkan seperti sebatang pohon, maka iman adalah akar tunjang untuk pohon itu.

Kalau manusia diibaratkan seperti sebuah rumah, maka iman adalah tapak berdirinya rumah itu.

Perjuangan iman ialah meyakinkan manusia adanyakehidupan selepas mati. Meyakinkan manusia adanya
kehidupan akhirat yang lebih luas dan kekal. Keluasan tak terbatas. Seperti bayi ketika hidup dalam perut ibunya. Ada kehidupan tersendiri dan apabila keluar daripada rahim ibu ternyata ada kehidupan dunia yang terlalu
luas dibandingkan ketika hidup dalam rahim ibu.

Demikian pula mati perpindahan hidup dari kehidupan dunia yang sempit kepada kehidupan Akhirat yang amat luas dan lapang.

Perjuangan iman ialah satu usaha mengekang kehendak nafsu yang tak terbatas. Yang boleh melalaikan manusia dengan Tuhannya.
Perjuangan iman untuk kita menyiapkan bekalan ketika mati. Mati ialah pergantian hidup dengan jasad dengan hidup Akhirat.Demikianlah pentingnya perjuangan iman dalam usaha melahirkan seorang manusia yang sempurna dan diredhai ALLAH SWT. 

Tanpa iman, seseorang itu akan sama seperti pohon yang tidak berakar tunjang atau rumah yang tidak memiliki foundation. Maknanya, seseorang yang tidak memiliki iman tidak akan memiliki kekuatan untuk berhadapan dengan hidup. Dia pasti gagal.

Kalaupun ada tanda-tanda Islam melalui ibadah lahir, tetapi ibadah itu tidak akan berfungsi apa-apa sewaktu manusia yang tidak memiliki iman berhadapan dengan persoalan-persoalan hidup. Semakin banyak ibadah, semakin cepat gagalnya, seperti halnya semakin besar pohon yang tidak berakar tunjang, maka semakin cepat tumbangnya atau makin besar rumah yang didirikan di atas lumpur, makin cepat robohnya.

Datang ujian kecil pun, orang yang tidak memiliki iman sudah goyang. Apalagi ketika berhadapan dengan ujian-ujian yang besar, hanyut dan tenggelamlah ia. Sejarah telah membuktikan hal itu dalam berbagai bentuk. 

Seorang wali ALLAH dengan 'karamah-karamah' yang luar biasa, pengikut berpuluh ribu dan ibadah pun seperti ibadah nabi-nabi, tetapi di akhir hayatnya telah kafir karena telah berhasil ditipu oleh syaitan hanya dengan seteguk arak dan seorang wanita. Lihatlah kisah Barsyisya dan Bal'am bin Bahura. Mereka hebat, bertaraf wali, tetapi akibat tercabut iman mereka, mati mereka dalam keadaan kufur.

Islam dapat tegak dan mekar dalam peribadi atau masyarakat manusia hanya kerana ada dan kuatnya iman. Tanpa iman yang kuat, Islam hanyalah satu simbol lahiriah yang diamalkan sebagai satu amalan tradisi dan kebiasaan semata-mata. Sebaliknya iman yang kuat akan menghasilkan peribadi yang benar-benar kuat dan Islamik.

Perjuangan iman ialah perjuangan yang mengusakan hati memiliki
sebuah keyakinan dan hubungan yang kental antara hamba dengan Penciptanya.Supaya hati ini tidak terputus dengan Tuhan. Dari hati yang penuh keyakinan akan mudah memasukkan atau menurunkan keyakinan ke dalam hati.

DARI HATI TURUN KE HATI.

justeru itu tidak hairanlah jika pengajiannya(Abuya).
Diminati dan sangat berkesan.Ia membuat dan membawa perubahan kepada diri dan cara hidup murid-muridnya. Beliau
berpegang  pada prinsip: llmu yang datang dari hati jatuh ke hati. Ertinya, ilmu mesti disampaikan dengan ikhlas, keyakinan dan amalan barulah ia berkesan dan mendorong perubahan.