Alquran Jelaskan Utuhnya Jasad Firaun .
Dunia ini ciptaan Allah sebagai salah satu dari nikmat dan rahmat-Nya untuk manusia. Ini kita semua faham. Tetapi dalam pada itu, Islam mencemuh dunia. Allah ada berfirman:“Dunia ini hanyalah mata benda yang menipu. ” (Ali Imran 3 : 185).
Rasulullah SAW juga ada bersabda:
“Dunia ini ibarat bangkai. Hanya anjing sahaja yang akan merebut bangkai “
Maksud firman Allah:
"kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami."
(Yunus: 92)
Ayat tersebut telah menyentuh hati Bucaille hingga ia menjadi seorang mualaf. Demikian seperti dirangkum Okezone dari Quran and Science, Selasa (21/6/2016).
“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan saling berbangga dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”.(Al Hadid 57 : 20).
Kalaulah dunia ini menipu dan dunia ini ibarat bangkai, kenapa Allah cipta dunia ini? Kenapa kita dihantar pula ke dunia ini? Tak boleh ke kita ambil dan kita guna dunia ini? Kalau tak boleh, matilah kita. Apa kita hendak makan? Apa kita hendak minum? Apa kita hendak pakai? Di mana kita hendak tinggal ?
Sebenarnya apa yang dikatakan Dunia itu bukan setakat dunia lahir ini sahaja dan segala macam mata benda yang terkandung di dalamnya. Dunia termasuk juga perkara-perkara yang maknawi dan yang bukan material.
Memang wang ringgit dan harta kekayaan itu dunia. Kereta itu dunia. Rumah itu dunia. Akan tetapi gelaran dan darjah kebesaran seperti Dato’, Tan Sri, Tun dan sebagainya adalah juga dunia. Pujian dan glamour juga dunia. Populariti juga dunia. Kemegahan dan kemasyhuran juga dunia. Pengaruh juga dunia.Termasuk juga apa yang dikatakan dunia ialah perkara-perkara dan perbuatan yang sia-sia. Tengok wayang adalah dunia. Berpesta-pesta dan berpeleseran adalah dunia. Berfoya-foya adalah dunia. Menonton perlawanan bola sepak atau perlumbaan kereta formula 1 adalah dunia. Menonton konsert rock, ronggeng dan joget adalah dunia. Bermain terup dan pakau juga dunia.
Tidak ada nilai Akhiratnya. Inilah yang menipu. Inilah yang diibaratkan sebagai bangkai. Perkara sia-sia dan maksiat sudah tentu tidak ada kebaikan padanya. Ia hanya membuang masa dan mendatangkan dosa dan kemurkaan Allah. Oleh itu, perkara sia-sia dan maksiat akan tetap jadi dunia dan mustahil dapat diakhiratkan. Tambahan lagi kita tidak boleh berjudi, minum arak, berzina, menipu, mencuri dan merompak dan diniatkan pula semua itu kerana Allah kerana semua itu adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah. Oleh itu tidak ada nilai Akhirat sedikit pun bagi perbuatan yang seperti itu. Konsep dunia untuk dunia atau dunia habis di dunia dinamakan sekularisme.
Perkara dan perbuatan maksiat sudah tentulah dunia. Tidak ada maksiat yang bukan dunia. Semua maksiat adalah dunia. Minum arak adalah dunia. Berjudi adalah dunia. Bergaul bebas lelaki perempuan, berdansa dan berzina adalah dunia. Salah guna dadah adalah dunia. Rasuah adalah dunia. Menipu, mencuri, pecah rumah dan merompak kesemuanya adalah dunia. Malahan ada rasa dan amalan hati yang juga dikira dunia. Riak adalah dunia. Ujub adalah dunia. Sum’ah adalah dunia. Megah dengan kekayaan dan keturunan itu dunia. Hasad dengki, ego, sombong dan angkuh kesemuanya adalah dunia. Yang sedihnya, kadang-kadang sembahyang pun jadi dunia.
Puasa jadi dunia. Baca Quran jadi dunia. Sedekah jadi dunia. Naik haji jadi dunia. Belajar ilmu agama sampai alim pun jadi dunia.
Sebenarnya, apa pun boleh jadi dunia. Dunia atau tidak sesuatu benda atau perkara itu bukan terletak kepada benda atau perkaranya. Ia bergantung kepada tujuan dan matlamatnya. Kalau sesuatu benda atau perkara itu, natijahnya terhenti setakat dunia maka jadi dunialah dia. Tetapi kalau natijahnya membawa kepada kebaikan, kepada keredhaan Allah dan ada pula nilai pahalanya, maka ia sudah tidak jadi dunia lagi. Ia sudah jadi Akhirat.
UMAR bin Khattab merupakan salah satu sahabat terbesar sepanjang sejarah sesudah Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar Ra. Peranan Umar bin Khattab dalam sejarah Islam masa permulaan merupakan yang paling menonjol karena perluasan wilayahnya.Futuhat (misi perluasan wilayah Islam) besar-besaran pada masa pemerintahan Umar menjadi fakta yang diakui oleh para sejarawan. Bahkan ada yang mengatakan, jika tidak karena penaklukan penaklukan yang dilakukan oleh Umar, Islam belum tentu boleh berkembang seperti sekarang ini. Khalifah yang kedua ini telah berhasil melebarkan sayap Islam ke beberapa negara, seperti Syria, Baitul Maqdis, Persia (Iran) dan Mesir yang ketika itu dikuasai Rom.
Menjadi khalifah selama kurang lebih 9 tahun ada kisah-kisah yang tidak hanya sebatas penaklukan dan kebijakan-kebijakannya. Namun ada yang Allah berikan secara khusus kepada Umar bin Khattab sebagaimana terdapat dalam kitab Tarikh Khulafa Imam As-Suyuthi Rahimahullah Ta’ala. Membuat pasal khusus tentang karamah-karamah Umar bin Khattab. Abu Syaikh berkata dalam kitab Al-Azhamah: Tatkala Mesir dibuka oleh oleh kaum Muslimin yang dipimpin oleh Amr bin Al-Ash.Ssuatu ketika penduduk Mesir datang menemui Amr bin Ash pada saat sudah masuk salah satu bulan yang dianggap sakral oleh penduduk setempat.
Orang-orang Mesir itu berkata, “Wahai Gubernur, sesungguhnya Nil ini memiliki kebiasaan dimana dia tidak akan mengalir kecuali dengan tradisi tersebut! Amr bin Al-Ash berkata: “tradisi apakah itu?”
“jika masuk tanggal sebelas bulan ini, kami akan mencari seorang perawan ke rumah orang tua mereka. Lalu kami minta kedua orang tuanya untuk memberikan perawan itu kepada kami dengan suka rela. Kami hiasi perawan itu dengan baju dan hiasan yang paling indah, kemudian kami lemparkan dia ke sungai Nil ini,” jawab penduduk.Ini tidak mungkin dilakukan dalam Islam. Karena sesungguhnya Islam mengahpus tradisi lama,” kata Amr bin Al-Ash.Lalu mereka mengikuti apa yang dikatakan oleh Amr bin Al-Ash.
Ternyta sungai Nil itu kering dan tidak mengalirkan air sedikit pun. Hingga kebanyakan penduduk berencana untuk melakukan hijrah.Tatakala melihat kondisi yang demikian, Amr bin Al-Ash menulis surat kepada Umar bin Khattab yang berada di Madinah. Dalam surat itu dia menerangkan bahwa mereka ditimpa musibah akibat apa yang saya katakan. Dan sesungguhnya saya mengatakan kepada mereka bahwa Islam telah menghapus tradisi masa lalu.Umar menulis kepada Amr bin Al-Ash yang di dalamnya ada nota kecil. Dalam surat itu Umar menulis: sesungguhnya saya telah mengirim kepadamu dalam suratku satu nota kecil maka lemparlah nota kecil itu ke Sungai Nil.
Tatkala surat Umar sampai di tangan Amr bin Al-Ash, dia mengambil nota kecil itu dan membukanya. Ternyata didalamnya berisis tulisan sebagai berikut. Dari hamba Allah, Amirul Mukminin, Umar bin Khattab. Amma Ba’du.Jika kau (sungai Nil) mengalir karena dirimu maka janganlah engkau mengalir. Namun jika yang mengalirkanmu adalah Allah, maka mintalah kepada Allah yang maha kuasa untuk mengalirkanmu kembali. Amr bi Al Ash kemudian melemparkan nota kecil itu ke Sungai Nil. Allah Subhanahu Wata’ala akhirnya mengalirkan air Sungai Nil dengan kadar enam belas dzira’ dalam satu malam. Dengan terjadinya peristiwa itu, Allah telah menghancurkan tradisi jahiliyah dari penduduk Mesir hingga sekarang.
Ulasan
Catat Ulasan