HIKMAH KEJADIAN BEBERAPA PUSAT TAHFIZ.
( KEBAKARAN yang berlaku di Pusat Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Datuk Keramat, Kuala Lumpur, awal pagi tadi dipercayai bermula dari bahagian pintu yang terletak di bahagian tengah asrama.)
Kejadian kebakaran yang berlaku di beberapa buah pusat tahfiz pada tahun ini (2017) perlu kita melihat dan berfikir hikmahnya. Dalam ajaran Islam setiap ujian dan bala ada hikmahnya. Bala yang bersifat lahiriah seperti disebut di atas, sangat mudah dikesan oleh manusia. Namun, bala’ lahiriah bukanlah sesuatu yang patut dibenci, karena bila ada iman dan sabar menanggungnya maka bala’ tersebut menjadi penghapus dosa baginya dan akan meningkatkan darjatnya di sisi ALLAH. Bagi umat Islam yang kuat imannya, bala’ lahiriah di dunia ini dipandang kecil saja. Bala akhiratlah yang amat menakutkan karena akhirat itu kekal.
Sekolah tahfiz di Keramat FMT Reporters | September 14, 2017. terbakar awal pagi tadi.KUALA LUMPUR: Seramai 21 pelajar dan 2 warden maut dalam kebakaran di Pusat Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Jalan Keramat Ujung, di sini, awal pagi tadi.
Jurucakap Jabatan Bomba dan Penyelamat Kuala Lumpur dipetik Bernama berkata, 6 pelajar dan seorang orang awam turut cedera dalam kejadian itu.Pihak bomba menerima panggilan kecemasan pada 5.41 pagi.Pegawai perhubungan awam Hospital Kuala Lumpur yang dipetik agensi berita itu berkata, 4 mangsa kritikal dan 3 cedera ringan kini dirawat di hospital itu.Ketua Polis Kuala Lumpur, Datuk Amar Singh Ishar Singh berkata, 14 pelajar dan 4 guru berjaya menyelamatkan diri. Beliau berkata, ramai mangsa terperangkap dalam kebakaran itu kerana pusat tahfiz berkenaan hanya mempunyai satu pintu keluar masuk. Katanya, pihak berkuasa sedang menyiasat dakwaan pusat tahfiz itu tidak mempunyai permit operasi.Video awam menunjukkan tingkat paling atas di bangunan 3 tingkat pusat tahfiz itu masih terbakar ketika azan subuh berkumandang.
Malaysia baru saja mengalami suatu peristiwa yang mengejutkan. Kejadian kebakaran yang berlaku di beberapa buah pusat tahfiz pada tahun ini (2017). Demikianlah, ALLAH –dengan ke-MahaadilanNya– telah memberikan peringatan besar kepada kita. Manusia di akhir zaman ini, karena sudah melupakan Tuhan, bala’ lahiriah dipandang sebagai hal besar. Padahal ada jenis bala’ yang lebih membahayakan, yaitu bala’ yang bersifat maknawi. Bala maknawi ini antara lain: tidak mengamalkan ilmu yang dimiliki, kehilangan iman, hilangnya kasih sayang, saling meNyalahkan, kerusakan moral, dan mementingkan diri sendiri.Semestinya manusia lebih takut terkena bala’ maknawi daripada mengalami bala’ lahiriah seperti yang terjadi kebakaran.
Kerana bala’ maknawi akan membawanya ke neraka sedangkan bala’ lahiriah justru akan menjadi pembuka pintu surga jika ada iman dan sabar. Namun, jangankan takut kepada bala’ dari Tuhan yang bersifat maknawi, bala’ lahiriah yang berupa kejadian kebakaran yang menimpa beberapa pusat tahfiz tidak membuat kita mengambil hikmahnya. Manusia masih sombong, merasa dapat mengatasi segala macam persoalan tanpa merujuk pada Tuhan. Merasa diri pandai, merasa diri hebat, merasa diri sebagai penyelamat dan pahlawan. Padahal julukan tersebut hanya layak untuk Tuhan. Manusia hanya boleh bersandar pada kuasa Tuhan saja. Merasa sebagai seorang hamba yang lemah hingga bertawakal hanya kepada ALLAH. Begitulah hikmah dan pengajaan yang sepatutnya kita ambil panduan.
Manusia sibuk dalam hiruk-pikuk dunia glamour dan gaya hidup hedonis, perang perebutan kekuasaan dan kekayaan alam di sana-sini. Rentetan kebakaran di beberapa pusat tahfiz di tahun 2017 ini, sepatutnya cukup jadi pelajaran bagi kita untuk ingat kembali kepada Tuhan. Akan tetapi, manusia sudah tidak lagi sensitif dan masih terus memuja dunia. Manusia di akhir zaman ini, karena sudah melupakan Tuhan, bala’ lahiriah dipandang sebagai hal besar. Padahal ada jenis bala’ yang lebih membahayakan, yaitu bala’ yang bersifat maknawi. Bala maknawi ini antara lain: tidak mengamalkan ilmu yang dimiliki, kehilangan iman, hilangnya kasih sayang, saling meNyalahkan, kerusakan moral, dan mementingkan diri sendiri.Seharusnya manusia lebih takut terkena bala’ maknawi daripada mengalami bala’ lahiriah seperti yang terjadi kebakaran beberapa pusat tahfiz.
Manusia di akhir zaman ini, karena sudah melupakan Tuhan, bala’ lahiriah dipandang sebagai hal besar. Padahal ada jenis bala’ yang lebih membahayakan, yaitu bala’ yang bersifat maknawi. Bala maknawi ini antara lain: tidak mengamalkan ilmu yang dimiliki, kehilangan iman, hilangnya kasih sayang, saling meNyalahkan, kerosakan moral, dan mementingkan diri sendiri.Seharusnya manusia lebih takut terkena bala’ maknawi daripada mengalami bala’ lahiriah.Manusia masih sombong, merasa dapat mengatasi segala macam persoalan tanpa merujuk pada Tuhan. Merasa diri pandai, merasa diri hebat, merasa diri sebagai penyelamat dan pahlawan. Padahal julukan tersebut hanya layak untuk Tuhan. Manusia hanya boleh bersandar pada kuasa Tuhan saja. Merasa sebagai seorang hamba yang lemah hingga bertawakal hanya kepada ALLAH.
Begitu sombongnya manusia (ini pun suatu bala’ maknawi), hingga Tuhan perlu datangkan bala’ lahiriah yang begitu dasyat untuk kembali menyedarkan manusia agar kembali merasa lemah di hadapan Tuhan. Semoga manusia boleh insaf dan banyak bertaubat. Bukankah ALLAH telah menjanjikan jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa maka ALLAH akan membuka keberkatan dari langit dan bumi? Marilah kita penuhi perjanjian dengan ALLAH itu. Marilah kita kembali merujuk pada Tuhan. Kenal, cinta, dan takut hanya kepadaNya.
Ulasan
Catat Ulasan