Hati jadi tidak tenang kerana
hati yang kosong daripada penghayatan tauhid/aqidah. Boleh juga karena ilmu agama tak ada. Lebih-lebih bila iman pun tak ada. Akibatnya maka timbullah jiwa yang tidak tenang. Kerana itu untuk mengubati penyakit gopoh tenangkanlah jiwa dan hati.
Bagaimana Tenangkan Hati/Jiwa
Dalam ajaran Islam bila
ada sembarang masalah
dalam hidup selalunya ada penyelesaian kerana Islam adalah agama dunia akhirat. Tahu atau tidak saja kita menyelesaikannya. Dalam Al Quran telah disebutkan bahwa Allah telah menurunkan Al Quran untuk menjadi ubat. Begitu juga dalam Hadits diterangkan bahwa Al Quran adalah ubat bagi segala penyakit rohani.
Hanya orang mukmin saja yang patuh pada ajaran Islam, hanya orang mukmin saja yang mudah terima ajaran Allah, hanya orang mukmin saja yang dapat menjadikan Al Quran sebagai ubat. Ucapan orang mukmin bila diajak kepada Allah, Rasul dan perjuangan Islam adalah sami’na wa ata’na.
Jadi hanya hati-hati orang mukmin saja yang mudah diajak menuju Allah. Dalam Al Quran disebutkan
“Hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenang”
Sebaliknya hati tidak akan tenang bila lalai daripada Allah. Dalam salah satu ayat Al Quran disebutkan pula, barang siapa yang berpaling dari mengingatiKu baginya kehidupan yang sempit, jiwa yang sempit untuk melakukan apa yang Allah suruh dan menghindari apa yang Allah larang
Zikir Menenangkan jiwa
Dalam Al Quran disebutkan hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenang. Dengan hati menjadi tenang maka sepatutnya sifat gopoh menjadi hilang, tetapi ironisnya ramai orang yang Islam, tiap hari berzikir, baca Al Quran, bertahlil tetapi sifat gopoh masih ada dalam masyarakat. Padahal berzikir sudah dilakukan namun jiwa tidak tenang. Mengapa hal itu terjadi?
Jawab:
Zikir ertinya mengingati Allah, fahamilah cara-caranya hingga mendarah daging. Zikir merupakan didikan bila dihayati dengan sungguh-sungguh. Zikir yang demikian dan dihayati pula dengan sungguh-sungguh akan membuat hati tenang bila menghadapi ujian. Hati tidak akan cacat betapa pun besarnya ujian itu. Bila kita hadapi ujian yang berbagai ragam itu dengan lapang dada, kalau pun ada kesedihan itu adalah fitrah semula jadi yang tidak dapat dihilangkan, namun tidak mencacatkan hati kita.
Zikir kalau kita lakukan sungguh-sungguh dengan penuh keyakinan, kefahaman, dan penghayatan maka ia akan mengubati hati, membuat jiwa tenang. Bila faham hikmahnya akan mendatangkan kekuatan jiwa yang mendarah daging. Kerana itu banyak-banyak
lah berzikir. Allah akan menenangkan hati kita.
Pemimpin sejati hatinya selalu tenang karena zikir yang dapat menyembuhkan penyakit jiwa.
Ulasan
Catat Ulasan