Langkau ke kandungan utama

RAHSIA KETENANGAN.

BERBAIK SANGKA RAHSIA KETENANGAN.

Turki antara negara yang kerap Abuya kunjungi. Bukan sengaja Abuya datang berekspedisi ke sana. Namun kerana di sana banyak berlaku peristiwa yang boleh dijadikan panduan tentang penguasa dan rajanya. Abuya tidak hanya menyampaikan kisah namun menghidupkan 'jiwa' kisah ke dalam diri kita.

Dalam Islam disuruh berbaik
sangka dengan Tuhan. Baik sangka dengan Tuhan adalah wajib. Salah satu tabiat semula jadi manusia adalah gopoh. Firman Allah dalam Al Qur’an: “Dijadikan manusia sangat gopoh”. Biasanya yang gopoh itu adalah karena hati yang tidak tenang, gelisah, atau ada ujian. Ujian ini untuk mendidik dan mendisiplinkan diri agar menjadi manusia yang tenang. Ujian golongan rendah misalnya miskin, orang benci, orang hina dll. Sedangkan ujian golongan atas misalnya : tak dilantik lagi menjadi menteri, rebutan jabatan, rugi dalam perniagaan dll.

Diriwayatkan pada suatu malam Sultan Murad IV yaitu seorang Sultan Turki kerajaan Utsmaniah merasa kan hatinya gundah gulana tanpa diketahui sebabnya. Untuk menghilangkan kegelisahan hatinya itu, Sultan Murad mengundang ketua pengawal keselamatan lalu diceritakan lah semua keganjalan yang
ada di hatinya.

Kemudian Sultan Murod berkata :

“Mari kita keluar, kita jalan-jalan ke perkampungan untuk melihat keadaan penduduk!”

Mereka pun berjalan dengan menyamar sebagai rakyat jelata hingga di penghujung desa. Sultan dan sipir atau pengawal keselamatan pun hairan ketika mengetahui ada seorang lelaki terbujur di atas tanah! Setelah diperiksa Sultan, ternyata lelaki itu sudah tiada nyawa.

Tapi Sultan merasa aneh dengan keadaan tersebut. Karena orang-orang berlalu lalang di sekitar mayat itu tanpa memperdulikannya sama sekali.

Sultan pun memanggil orang-orang yang berada disekitar, tempat tersebut mereka tidak tahu bahwa yang memanggil adalah Sultan Murad. Sultan Murad kemudian bertanya :

“Kenapa ada orang meninggal di sini tapi tak seorang pun membawanya? Siapa dia? Di mana keluarganya?”

Jawab meraka, “Ini orang zindiq, suka minum khamr, dan sering berbuat zina.”

Kata Sultan, “Tapi bukankah dia umat Nabi Muhammad ? Jom kira bawa mayat ini ke rumah keluarganya!”



Ketika sampai di rumah, isterinya menangis melihat mayat suaminya. Para pengantar pun satu per satu meninggalkannya, terkecuali Sultan dan seorang pengawalnya. Tapi isteri si mayat tidak tahu bahwa itu adalah sultan.

Dalam tangisan isterinya itu, dia berseru :

“Semoga Allah merahmatimu, wahai wali Allah. Aku bersaksi bahwa engkau sungguh wali Allah.”

Sultan Murad sangat hairan mendengar ucapan wanita itu, dan berkata :

“Bagaimana engkau tahu bahwa suamimu itu adalah wali Allah, padahal kata orang-orang tadi suamimu adalah pemabuk dan pezina”

Wanita itu menjawab :

“Aku sudah duga hal itu. Memang suamiku tiap malam pergi ke kedai minuman keras ( arak ) lantas membelinya sebanyak mungkin, lalu membawanya ke rumah. Sampai di rumah, seluruh minuman ( khamr ) itu dibuangnya diam-diam.

Kata suami saya :

“Semoga saya boleh mengurangkan bilangan keburukan khamr dari kaum Muslimin.”

Suami saya juga selalu pergi ke wanita pelacur dan memberinya wang, sambil berkata :

“Malam ini kau kubayar dan jangan melayani tamu hingga pagi!”

Suamiku bilang ke pada saya : “Alhamdulillah, semoga dengan itu aku boleh meringankan keburukannya ( pelacuran ) dari pemuda-pemuda muslim malam ini.”

Orang-orang menyaksikan dan mengetahui bahwa suamiku membeli khamr ( minuman keras ), dan masuk ke rumah pelacur. Orang-orang pun membicarakan keburukan suamiku.

Suatu hari saya pernah berbicara kepada suami saya :

“Jika engkau mati, boleh jadi tidak ada orang yang mau mengurus mayatmu.”

Suami saya dengan bibir tersenyum menjawab :

“ Jangan khawatir sayangku… pemimpin kaum muslimin-lah yang akan mensolatkanku beserta para ulama dan pembesar-pembesar negeri lainnya.”

Setelah mendengar penuturan isteri almarhum, sultan pun sangat tersentuh, terharu dan menangis sambil berkata :

“Suamimu benar! Demi Allah aku adalah Sultan Murad Ar-Rabi. Besok kami akan memandikan suamimu, melaksanakan solat jenazah dan menguburkannya.”

Diriwayatkan bahwa selain Sultan Murad, para ulama, syekh dan para penduduk kota hadir mengurus jenazahnya.

Maha Suci Allah, seringkali kita menilai orang dengan hanya melihat penampilan, kulit luarnya dan dari penilaian orang ( media ) yang belum tentu benar.

Maka mulai hari ini, mari kia buang jauh-jauh prasangka buruk dan jangan menyebar keburukan orang lain. Berbuat baiklah semampu kita… Allah Maha Tahu

Ketika kita mengharungi kehidupan di dunia yang fana inilah, selayaknya orang yang beriman terus-menerus berprasangka baik kepada Allah. Rasulullah SAW senantiasa mendidik dan mengarahkan para sahabat agar berbaik sangka (ber-husnuzh-zhann) terhadap Allah SWT dan manusia di sekitar mereka, agar hati mereka tetap bersatu. Tiga hari menjelang wafat, Rasulullah SAW bersabda, ”Janganlah seseorang meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah SWT.” (HR Muslim).

Kerana itu, patutlah Allah berpesan,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.” (QS al-Hujurat [49]: 12).

Abu Hurairah RA meriwayatkan sabda Rasulullah SAW tentang kemuliaan berprasangka baik kepada tuhan yang Maha pencipta atau Khaliq. "Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman, Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingatKu. Jika ia mengingatku dalam bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam bersendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya se depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”(HR Bukhari dan Muslim).

Kerana bersangka baik terdapat hikmah yang menarik. Berbaik sangka mendekatkan kita pada yang Maha Esa. Sebaliknya, berprasangka buruk membuat kita terpuruk. Berburuk sangka menyebabkan syaitan berkuasa di hati kita.

Wallahu A’lam.
Semoga kita boleh mengamalkannya...Aamiin Allahumma aamiin.

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

MENGENAL ABUYA.

Siapakah Abuya? Mengapa kita perlu kenal dia? Kita perlu mengenalinya dengan tepat supaya kita faham dia, faham pemikiran, perasaan, perbuatan dan perjuangannya. Tak kenal maka tak cinta. Jika tak cinta maka tak bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan Islam yang Abuya perjuangkan. Kenapa banyak orang yang mengaku cinta Abuya, tapi bila berlaku ujian jadi keliru lalu meninggalkan perjuangan Abuya, bahkan ada yang membenci dan memusuhi Abuya?  Sebenarnya mungkin pengenalan mereka tentang Abuya tak tepat, tak jitu. Mungkin kenal pada sudut-sudut tertentu sahaja.  Maklumlah minat setiap orang tak sama. Ada yang minat perniagaan, maka dia sangat terinspirasi dengan sistem ekonomi yang Abuya lagangkan. Ada yang minat pendidikan, maka dia sangat respek Abuya dari sudut pendidikan. Ada yang minat poligami, maka dia sangat nak belajar pada Abuya bagaimana nak buat poligami yang harmoni. Ada yang minat cara susun kasut ala Abuya, maka dia pun ikut disiplin susun kasut itu. Ada yang mina

NEGARA SYAM.

NEGARA SYAM (JORDAN, PALESTIN,HEBRON, SYRIA) Negara Jordan menjadi tempat transit bagi Abuya sebelum meneruskan perjalanan ke negara negara lain. Jordan juga dikenali dengan bumi Anbiya. Jordan juga banyak meninggalkan kesan  peninggalan purba yang berusia  ribuan tahun. Ia banyak di Jordan atau dulu dikenali dengan negeri Syam. Wilayah Syam zaman kebangkitan pertama mengandungi Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria. Di era kebangkitan kali kedua Syam telah terpecah kepada empat negara. Ia dilakukan oleh penjajah. Kini terdapat negara Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria secara berasingan satu sama lain. Jordan era terkini dikenali dengan Kerajaan Hasyimiyah Jordan, (Hashemite Kingdom of Jordan) atau lebih dikenali dengan nama Jordan sahaja  merupakan sebuah negara Arab yang terletak di Asia Barat (dulu dianggap Timur Tengah) bersempadan dengan negara-negara Arab yang lain. Ia terletak pada koordinat 34-29 Utara 35-39 Timur iaitu di sebelah Barat La

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN.

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN. Allah telah mengkhabarkan kepada kita melalui lidah Rasul-Nya bahawa Allah telah ‘set’kan satu Jadual Allah SWT untuk umat yang datang sesudah wafatnya Nabi akhir zaman. Itulah kasih sayang Allah dan Rasul-Nya kepada umat Islam, yang untuk mereka tidak ada lagi nabi dan rasul.Maka diceritakan lah perkara-perkara yang bakal terjadi sama ada yang positif atau negatif. Dengan mengetahui dan memahami jadual itu, umat Islam terpandu atau terpimpin untuk menghadapi dan menerima takdir yang bakal berlaku. Antara jadual yang dimaksudkan itu ialah, Rasulullah SAW bersabda: Yang artinya : "Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian sebagaima­na yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah Zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat nya. Lalu berlakulah zaman