ABUYA JADIKAN DIRINYA Al QURAN BERGERAK.
Rasul dan para sahabat berinteraksi dengan Al-Qur'an. Ertinya mereka adalah Al Quran bergerak. Dalam setiap gerak dan posisi hidup mereka adalah Al-Qur'an berjalan. Di era kebangkitan Islam sekali lagi, orang roh menjadikan Al Quran sebuah empayar rohani. Ertinya menjadikan dirinya Al Quran bergerak. Orang roh susun atur kehidupan manusia ini dengan panduan Al Quran dan sunnah.Ertinya kehidupan manusia di atur menurut Al Quran dan Sunnah. Sekarang era kebangkitan Islam sekali lagi, akan berulang sejarah Al Quran bergerak. Moga kita sama-sama Tuhan izinkan menyaksikannya.
Aneh bila ada orang Islam sibuk mencari cermin dari luar Al-Qur'an untuk menatap hidup ini. Al-Quran memantau tingkah laku manusia. Apalagi jika lebih percaya konsep hidup bahagia dengan pola hidup dari orang-orang Barat. Orang roh menjadikan dirinya sebagai
Al Quran bergerak. Iaitu dapat memimpin dan mendidik kita.
Al Qur'an yang boleh pandu dan menunjukkan jalan keluar daripada masalah kehidupan.
Padahal kandungan Al-Qur'an sangat kaya mengatur pola hidup untuk bahagia dunia dan akhirat.Rasulullah SAW dan generasi era kebangkitan pertama Islam yang hidup dalam puncak keindahan dan kebahagiaan hidup kerana mereka berjalan dengan Al-Qur'an, adalah bukti nyata hebat isi kandungan Al Quran. Ia adalah mukjizat terbesar Nabi
Muhammad SAW.
Rasul dan para sahabat berjalan dengan Al-Qur'an. Dalam setiap gerak dan posisi hidupnya adalah Al-Qur'an berjalan. Ia adalah mukjizat yang boleh kita kecapi hari ini.Al-Qur'an berjalan, lebih dari sekadar bacaan dan hafalan, tapi dijadikan tempat bertanya sekaligus sebagai ejaan, juga pedoman hidup. Mereka hidup bersama Al-Qur'an. Mereka makan, minum, tidur, bekerja, berteman, berniaga, dan dalam susah dan senang sesuai dengan Al-Qur'an. Benar, mereka seolah-olah menjadi Al-Qur'an berjalan yang boleh kita tatapi di bumi nyata pada hari ini.
Tepatlah ketika 'Aisyah ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW. Dia menjawab, "Apakah kamu tidak membaca Al-Qur'an?" Sahabat yang bertanya menjawab, "Ya, aku membaca Al-Qur'an". 'Aisyah berkata: "Akhlak Rasul adalah Al-Qur'an." Dalam riwayat lain dia menjawab, "Akhlaknya adalah Al-Qur'an.
Beliau ridha jika Al-Qur'an ridha dan marah jika Al-Qur'an marah."Artikel ini memberikan gambaran luas dan aplikator bagaimana kita dapat menjalani hidup sesuai Al-Qur'an. Dengan harapan, kita dapat merasakan kenikmatan dan keindahan hidup seperti Rasulullah dan sahabatnya, ketika mereka menjadi Al-Qur'an berjalan di muka bumi ini. Jadilah kamu Al-Qur'an yang berjalan di antara manusia.
Fakta ilmiah ini, kata Harun Yahya, telah diungkapkan oleh kitab suci Alquran sejak abad ke-7 M. ”Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak,” ungkap Harun Yahya.
Simak surah An-Naml [27] ayat 88, Allah SWT berfirman, “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Menurut Harun Yahya, gerakan gunung-gunung itu disebabkan gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat.
”Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini,” papar Harun Yahya.
Sungguh, Alquran adalah firman Allah SWT yang Maha Benar.
Ulasan
Catat Ulasan