Langkau ke kandungan utama

TENTERA TUHAN BERTINDAK


TENTERA TUHAN BERTINDAK DI AMERIKA SYARIKAT.
( BENCANA DI AMERIKA SYARIKAT ).



Dunia masih trauma dengan gelombang tsunami, walaupun kejadian tersebut sudah berlalu 13 tahun yang lalu. Kini pada tahun 2017 bencana yang melanda Amerika Syarikat. "Aktris Lawrence  27 tahun itu menyebut alam sedang marah dan menghukum Amerika karena memenangkan Trump sebagai presiden." Ketika dia melakukan wawancara dengan Channel 4 untuk mempromosikan film barunya, Mother!. Dia mengungkapkan pendapatnya tentang bagaimana semua bencana yang melanda Amerika Syarikat . “Ini menakutkan. Kalian tahu, ini adalah bahasa baru yang terbentuk. 


Aku bahkan tak bisa mengenalinya. Juga sangat menakutkan mengetahui bahwa climate change adalah karena aktivitas manusia dan kita terus mengabaikannya, dan suara yang benar-benar kita punya hanya lewat voting,” kata Lawrencen seperti dilansir Independent, Senin (11/9/2017). Demikianlah, ALLAH –dengan ke-MahaadilanNya– telah memberikan peringatan besar pada kita. Itulah kerja tentara ALLAH berupa gelombang tsunami yang menyapu habis segala yang ada di permukaan bumi. Jika mereka telah bertindak tidak  ada siapa dapat melawan. 


Lawrence mengakui jika bencana alam yang secara bergantian melanda Amerika ini cukup menyulitkannya dalam promosi film Mother!. Karena itu, peraih Oscar itu bingung kenapa orang-orang tetap menyangkal adanya perubahan iklim setelah bencana yang terus datang bertubi-tubi.“Kalian tahu, kalian sedang melihat badai-badai ini sekarang dan sangat sulit untuk tak merasakan kemarahan dan kemurkaan alam. Aku sudah mendengar dan melihat banyak hal di tv di negaraku sendiri yang menghancurkanku dan membuatku sakit. Dan ini sangat membingungkan,” lanjut Lawrencen.

TSUNAMI ADALAH UTUSAN ALLAH.

Dunia baru saja mengalami suatu peristiwa yang amat besar. Gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda sebagian wilayah dunia. Di Indonesia, Aceh dan Sumatra Utara yang di landa. Ratusan ribu manusia mati. Bahkan sampai kini pun kita masih melihat mayat-mayat yang tidak terurus dengan baik. Demikianlah, ALLAH –dengan ke-MahaadilanNya– telah memberikan peringatan besar pada kita. Itulah kerja tentara ALLAH berupa gelombang tsunami yang menyapu habis segala yang ada di permukaan bumi. Jika mereka telah bertindak tidak ada siapa dapat melawan. 


Jika tentara Tuhan telah bertindak, itu menandakan manusia sudah teramat lupa pada Tuhan. Manusia sibuk dalam hiruk-pikuk dunia glamour dan gaya hidup hedonis, perang perebutan kekuasaan dan kekayaan alam di sana-sini. Jenayah berleluasa di semua peingkat lapisan masyarakat. Apakah kita sudah sedemikian lalai seperti kaum Nabi Nuh A.S hingga Tuhan datangkan air bah? Bahkan sedemikian lalai dan jauhnya kita dari Tuhan, hingga bala’ yang susul menyusul di tahun 2004 tidak membuat kita sedar dan insyaf juga.Rentetan gempa dan bencana telah terjadi sepanjang tahun 2004. 


Sepatutnya itu semua cukup jadi pelajaran bagi kita untuk ingat kembali kepada Tuhan. Akan tetapi, manusia sudah tidak lagi sensitif dan masih terus memuja dunia hingga Tuhan perlu timpakan bala’ yang sangat dahsyat di penghujung tahun 2004 untuk mengajak manusia kembali menyebut-nyebut nama Tuhan. Bala yang bersifat lahiriah seperti disebut di atas, sangat mudah dikesan oleh manusia. Namun, bala’ lahiriah bukanlah sesuatu yang patut dibenci, karena bila ada iman dan sabar menghadapinya maka bala’ tersebut menjadi penghapusan dosa dan akan meningkatkan derajatnya di sisi ALLAH. 


Bagi umat Islam yang kuat imannya, bala’ lahiriah di dunia ini dipandang kecil saja. Bala akhiratlah yang amat menakutkan karena akhirat itu kekal.Manusia di akhir zaman ini, karena sudah melupakan Tuhan, bala’ lahiriah dipandang sebagai perkara besar. Padahal ada jenis bala’ yang lebih membahayakan, iaitu bala’ yang bersifat maknawi. Bala maknawi ini antara lain: tidak mengamalkan ilmu yang dimiliki, kehilangan iman, hilangnya kasih sayang, tuduh menuduh.


Saling salah menyalahkan, menuding jari satu sama lain, kerusakan moral, dan mementingkan diri sendiri.Sepatutnya manusia lebih takut terkena bala’ maknawi daripada mengalami bala’ lahiriah seperti yang terjadi di Aceh. Karena bala’ maknawi akan membawanya ke neraka sedangkan bala’ lahiriah justru akan menjadi pembuka pintu syurga jika ada iman dan sabar. Namun, jangankan takut kepada bala’ dari Tuhan yang bersifat maknawi, bala’ lahiriah yang beruntun menghantam negeri ini saja tidak membuat manusia negeri ini takut. Manusia masih sombong, tetap tidak merujuk Tuhan.


Manusia merasa dapat mengatasi segala macam persoalan tanpa merujuk pada Tuhan. Merasa diri pandai, merasa diri hebat, merasa diri sebagai penyelamat dan pahlawan. Padahal julukan tersebut hanya layak untuk Tuhan. Manusia hanya boleh bersandar pada kuasa Tuhan saja. Merasa sebagai seorang hamba yang lemah hingga bertawakal hanya kepada ALLAH.


Begitu sombongnya manusia (ini pun suatu bala’ maknawi), hingga Tuhan perlu datangkan bala’ lahiriah yang begitu dasyat untuk kembali menyadarkan manusia agar kembali merasa lemah di hadapan Tuhan. Semoga manusia boleh sadar dan banyak bertaubat. Bukankah ALLAH telah menjanjikan jika penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa maka ALLAH akan membuka keberkatan dari langit dan bumi? Marilah kita penuhi perjanjian dengan ALLAH itu. Marilah kita kembali merujuk pada Tuhan. Kenal, cinta, dan takut hanya kepadaNya.

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

MENGENAL ABUYA.

Siapakah Abuya? Mengapa kita perlu kenal dia? Kita perlu mengenalinya dengan tepat supaya kita faham dia, faham pemikiran, perasaan, perbuatan dan perjuangannya. Tak kenal maka tak cinta. Jika tak cinta maka tak bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan Islam yang Abuya perjuangkan. Kenapa banyak orang yang mengaku cinta Abuya, tapi bila berlaku ujian jadi keliru lalu meninggalkan perjuangan Abuya, bahkan ada yang membenci dan memusuhi Abuya?  Sebenarnya mungkin pengenalan mereka tentang Abuya tak tepat, tak jitu. Mungkin kenal pada sudut-sudut tertentu sahaja.  Maklumlah minat setiap orang tak sama. Ada yang minat perniagaan, maka dia sangat terinspirasi dengan sistem ekonomi yang Abuya lagangkan. Ada yang minat pendidikan, maka dia sangat respek Abuya dari sudut pendidikan. Ada yang minat poligami, maka dia sangat nak belajar pada Abuya bagaimana nak buat poligami yang harmoni. Ada yang minat cara susun kasut ala Abuya, maka dia pun ikut disiplin susun kasut itu. Ada yang mina

NEGARA SYAM.

NEGARA SYAM (JORDAN, PALESTIN,HEBRON, SYRIA) Negara Jordan menjadi tempat transit bagi Abuya sebelum meneruskan perjalanan ke negara negara lain. Jordan juga dikenali dengan bumi Anbiya. Jordan juga banyak meninggalkan kesan  peninggalan purba yang berusia  ribuan tahun. Ia banyak di Jordan atau dulu dikenali dengan negeri Syam. Wilayah Syam zaman kebangkitan pertama mengandungi Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria. Di era kebangkitan kali kedua Syam telah terpecah kepada empat negara. Ia dilakukan oleh penjajah. Kini terdapat negara Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria secara berasingan satu sama lain. Jordan era terkini dikenali dengan Kerajaan Hasyimiyah Jordan, (Hashemite Kingdom of Jordan) atau lebih dikenali dengan nama Jordan sahaja  merupakan sebuah negara Arab yang terletak di Asia Barat (dulu dianggap Timur Tengah) bersempadan dengan negara-negara Arab yang lain. Ia terletak pada koordinat 34-29 Utara 35-39 Timur iaitu di sebelah Barat La

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN.

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN. Allah telah mengkhabarkan kepada kita melalui lidah Rasul-Nya bahawa Allah telah ‘set’kan satu Jadual Allah SWT untuk umat yang datang sesudah wafatnya Nabi akhir zaman. Itulah kasih sayang Allah dan Rasul-Nya kepada umat Islam, yang untuk mereka tidak ada lagi nabi dan rasul.Maka diceritakan lah perkara-perkara yang bakal terjadi sama ada yang positif atau negatif. Dengan mengetahui dan memahami jadual itu, umat Islam terpandu atau terpimpin untuk menghadapi dan menerima takdir yang bakal berlaku. Antara jadual yang dimaksudkan itu ialah, Rasulullah SAW bersabda: Yang artinya : "Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian sebagaima­na yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah Zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat nya. Lalu berlakulah zaman