KONSPIRASI DAJJAL.
Kemunculan Dajal pada akhir zaman sudah termaktub dalam Al-Quran dan sunnah. Misi utamanya adalah mahu menyesatkan umat Nabi Muhammad SAW. Membawa manusia ke lembah kehinaan. Rasulullah dengan tegas memberikan peringatan kepada kita bahawa Dajal pasti akan datang dan kita mesti bersedia dengan iman dan hati jitu dengan keyakinan kepada Allah dan Rasul. Dajjal yang dimaksud dalam bahasan ini adalah Dajjal akbar yang akan muncul menjelang hari kiamat di zaman Imam Mahdi dan Nabi Isa ‘alaihis salam. Dajjal asalnya berarti “التَّغْطِيَة”, bermakna menutupi. Orang yang berdusta disebut Dajjal karena ia menutupi kebenaran dengan kebatilan.
Dajjal, Seberat-Beratnya Ujian
Keluarnya Dajjal merupakan di antara tanda datangnya kiamat. Tragedi dan bencana yang berlaku pada akhir zaman.Fitnah (cubaan ) yang ditimbulkan oleh Dajjal adalah seberat-beratanya ujian yang akan dihadapi manusia. Dengan membawa agenda licik dan halus, umat manusia kadangkala tidak sedar bahawa sedang menipu
Kita pada akhir zaman. Dikaitkan dengan agenda Yahudi dan kafir penentang Islam, tidak hairanlah mengapa golongan itu sering melakukan kekejaman dan siri penipuan terhadap umat Islam kini.
Anggota batin manusia jika buta mudah terperangkap dengan percaturan Dajjal. Anggota batin jika buta ertinya manusia tidak dapat mengesan perangkap Dajjal. Bila hati sudah buta manusia sudah tidak mampu untuk mengenal kebenaran lagi. Ertinya manusia sudah tidak mempunyai kemampuan memandang dan mengenal sesuatu. Hati sudah tidak dapat mengesan sesuatu yang batin khususnya mengetahui keberadaan Allah SWT. Hati yang celik dapat membezakan mana yang hak dan mana satu yang batil.
Itulah kelebihan manusia daripada makhluk lain yaitu mempunyai hati yang dapat mengenal Allah dengan sebenar-benarnya sehingga menjadi hamba Allah yang benar-benar takut pada Allah. Dengan hati yang di isi dengan Iman adalah benteng berdepan dengan fitnah Dajjal.
Dalam hadits sahih:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal.”
(HR. Muslim no. 2946) An Nawawi rahimahullah menerangkan, “Yang dimaksud di sini adalah tidak ada fitnah dan masalah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.”
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah karena memang Dialah satu-satunya yang berhak atas pujian kemudian beliau menceritakan Dajjal. Beliau bersabda,
إِنِّى لأُنْذِرُكُمُوهُ ، وَمَا مِنْ نَبِىٍّ إِلاَّ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ ، لَقَدْ أَنْذَرَ نُوحٌ قَوْمَهُ ، وَلَكِنِّى أَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِىٌّ لِقَوْمِهِ ، تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ ، وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
“Aku akan menceritakannya kepada kalian dan tidak ada seorang Nabi pun melainkan telah menceritakan tentang Dajjal kepada kaumnya. Sungguh Nabi Nuh ‘alaihis salam telah mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang tidak pernah dikatakan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya, yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Allah sama sekali tidaklah buta“. (HR. Bukhari no. 3337 dan Muslim no. 169)
Dari Anas, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا بُعِثَ نَبِىٌّ إِلاَّ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الْكَذَّابَ ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ، وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ
“Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya “KAAFIR”.” (HR. Bukhari no. 7131)
Sebagian besar manusia lebih suka memperturutkan hawa nafsunya, mereka tidak mau menggunakan hati, penglihatan dan pendengarannya untuk memahami peringatan Allah, sehingga kebanyakan mereka tersesat memasuki neraka jahanam sebagaimana disebutkan dalam surat al Araaf 179:
PENGIKUT-PENGIKUT DAJJAL
Pengikut Dajjal adalah orang-orang yang terkena fitnahnya dan kemudian mempercayai dan mengikutinya. Kebanyakan pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi dan umat manusia lainnya dari berbagai bangsa dan golongan, terutama kaum wanita.
BEBERAPA SIFAT-SIFAT DAJJAL
Dia adalah seorang pemuda yang berkulit MERAH, PENDEK, berambut KERITING, dahinya LEBAR, pundaknya BIDANG, matanya yang sebelah kanan BUTA, dan matanya ini tidak menonjol keluar juga tidak tenggelam, seolah-oleh buah anggur yang masak (tak bercahaya) dan sebelah kiri DITUMBUHI DAGING yang tebal pada sudutnya. Di antara kedua matanya terdapat tulisan huruf KAF, FA’, RA’ secara terpisah, atau tulisan “KAFIR” secara bersambung yang dapat dibaca oleh setiap muslim yang boleh menulis maupun yang tidak boleh menulis. Dan di antara tandanya lagi ialah MANDUL, tidak punya anak.
Berikut ini beberapa hadits shahih yang menyebutkan ciri-ciri tersebut, yang juga merupakan dalil akan munculnya Dajjal:
[1]. Dari Umar ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Artinya : Ketika saya sedang tidur, saya bermimpi melakukan thawaf di Baitullah…. ” Lalu beliau mengatakan bahwa beliau melihat Isa Ibnu Maryam ‘alaihissalam, kemudian melihat Dajjal dan menyebutkan ciri-cirinya dengan sabdanya: “Dia itu seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah, berambut keriting, matanya buta sebelah, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar)”. (muttafaq ‘alaih)
[2]. Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah saw. pernah menyebut-nyebut Dajjal di hadapan orang banyak, lalu beliau bersabda:
“Artinya : Sesungguhnya Allah Ta’ala itu tidak buta sebelah matanya. Ketahuilah. sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal itu buta.sebelah matanya yang kanan, seakan-akan matanya itu buah anggur yang tersembul”. (muttafaq ‘alaih)
[3]. Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an ra, Rasulullah saw bersabda dalam menyifati Dajjal, bahwa dia adalah seorang muda yang berambut sangat keriting (kribo), sebelah matanya tak bercahaya, mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. (HR. Muslim)
[4]. Menurut hadits yang diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shamit ra, Rasulullah saw bersabda: “Artinya : Sesungguhnya Masih Dajjal itu seorang lelaki yang pendek dan gemuk, berambut kribo, buta sebelah matanya, dan matanya itu tidak menonjol serta tidak tenggelam. Jika ia memanipulasi kamu, maka ketahuilah bahwa Rabbmu tidak buta sebelah matanya.” (Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir hadits nomor 2455)
[5]. Dalam hadits Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda:
“Artinya : Adapun Masih kesesatan itu adalah buta sebelah matanya. Lebar jidatnya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok ” (HR. Imam Ahmad)
[6]. Dalam hadits Hudzaifah ra, Rasulullah saw bersabda:
“Artinya : Dajjal itu buta matanya sebelah kiri dan lebat rambutnya”. (HR. Muslim)
[7]. Dalam hadits Anas ra, Rasulullah saw bersabda:
“Artinya : Dan di antara kedua matanya termaktub tulisan “kafir” (muttafaq ‘alaih)
Dan dalam riwayat lain disebutkan:
“Artinya : Kemudian beliau mengejanya -kaf fa ra- yang dapat dibaca oleh setiap muslim“. (HR. Muslim)
Dan dalam riwayat lainnya lagi dari Hudzaifah ra:
“Artinya : Dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun tidak“ (HR. Muslim).
[8]. Dan di antara sifat-sifatnya (ciri-cirinya) lagi ialah seperti yang disebutkan dalam hadits Fathimah binti Qais ra mengenai kisah Al-Jasasah yang di dalam kisah (riwayat) itu Tamim Ad-Dari ra berkata. “…. Lain kami berangkat dengan segera sehingga ketika kami sampai di biara tiba-tiba di sana ada seorang yang sangat besar (hebat) dan diikat sangat erat….” (HR. Muslim)
[9]. Dajjal tidak punya keturunan, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Abi Sa’ad Al-Khudri ra dalam kisahnya bersama Ibnu Shayyad. Kata Ibnu Shayyad kepada Abu Sa’id, “Saya bertemu orang banyak dan mereka mengira saya ini Dajjal. Bukankah Anda pernah mendengar Rasulullah saw bersabda bahwa Dajjal tidak punya anak (keturunan)?” Abu Sa’id menjawab, “Betul” Ibnu Shayyad berkata lagi,” Padahal saya punya anak….” (HR. Muslim)
[10]. Dalam hadits Imron bin Husein ra, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:
“Artinya : Semenjak diciptakannya Adam hingga datangnya hari kiamat tidak ada makhluk yang lebih besar (fitnahnya) daripada Dajjal”. (HR. Muslim)
Nah, sekarang antum lihat point no. [2] dan [6].
Semua hadits tersebut shahih. Jadi yang benar Dajjal buta mata kanan atau kirinya?
Ibnu Hajjar berpendapat bahwa hadits Ibnu Umar yang tercantum dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang menyifati Dajjal buta matanya yang sebelah kanan adalah lebih kuat daripada riwayat Muslim yang mengatakan bahwa yang buta adalah matanya sebelah kiri, sebab hadits yang disepakati shahihnya oleh Bukhari dan Muslim Iebih kuat daripada lainnya. (Antum bisa lihat di kitab Fathul-Bari).
Al-Qadhi ‘ Iyadh berpendapat bahwa kedua belah mata Dajjal itu cacat. Sebab semua riwayatnya shahih. Yang satu tidak bercahaya (ath-thafi’ah, dengan memakai huruf hamzah) yakni buta, dan ini untuk mata yang sebelah kanan sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu Umar.
Dan matanya yang sebelah kiri ditumbuhi oleh daging pada sudutnya yang dapat menutupi sebagian atau seluruh lensanya (ath-thafiyah) dengan menggunakan huruf ya’), dan ini yang dimaksud dengan buta matanya sebelah kiri. Jadi masing-masing mata Dajjal itu cacat yang satu tidak dapat melihat sama sekali dan satunya cacat dengan ditumbuhi daging. Imam Nawawi dan Imam Al Qurthubi menguatkan jalan jama’ (kompromi) seperti yang dikemukakan Qadhi ‘iyadh itu.
Assalamualaikum, terlebih dahulu saya mohon maaf. Sepengetahuan saya, Dajjal itu bukanlah buta matanya, sebaliknya matanya cuma cacat. Mohon dijelaskan.
BalasPadam