KEMBARA MENYINGKAP TAMADUN ISLAM.
Dalam milenium yang paling mutakhir, Irak telah dibagi menjadi lima daerah budaya: Kurdi di utara yang berpusat di Erbil ( Babylon ) Arab Islam Sunni di wilayah tengah sekitar Baghdad, Arab Islam Syiah di selatan yang berpusat di Basra. Assyria, sekelompok orang Kristen, tinggal di berbagai kota di utara, dan Arab Rawa, sekelompok orang yang berpindah-pindah, tinggal di daerah berawa-rawa di sungai tengah. ( Arab Baduwi ).
Penulis meninggalkan Jordan pada 9 januari 1990. Kami menyewa kereta jenis GMC yang boleh memuatkan 9 orang penumpang. Perjalanan darat dari Jordan ke Iraq mengambil masa lebih kurang 12 jam. Perbezaan waktu Jordan dengan Iraq lewat satu jam. Sepanjang perjalanan banyak merentas padang pasir. Bumi Jordan kelihatan berbukit-bukit, gondol tanpa tumbuhan. Sampai di sempadan Jordan Iraq pemeriksaan berlaku berjam-jam lamanya.
Setelah memasuki negara Iraq , kami dapati jalanraya-nya sungguh berbeza. Lebuh raya di Iraq lebih luas dan cantik seperti lebuhraya Utara Selatan di Malaysia. Menuju ke Kota Baghdad, ibu negara Iraq jalan rayanya luas dan bersih. Bumi Iraq mendatar dan merentang luas, lurus dan bersih. Bumi Iraq mendatar dan terbentang luas saujana mata memandang. Pembangunan lebih menarik daripada Jordan. Sepanjang tebing sungai Dajlah pokok menghijau dikiri
kanan jalan menuju ke kota Baghdad.
Mari kita kaji apa yang terjadi pada orang yang tidak memenuhi ketiga syarat iman tersebut:
1. Seseorang yang beriman dengan ucapan “La ilaha illallah” dan memiliki keyakinan, tetapi tidak beramal atau amalannya tidak sempurna sebagaimana yang seharusnya, dimasukkan ke dalam golongan mukmin yang fasik atau mukmin ‘asi (durhaka). Di akhirat nanti tempat mereka adalah neraka. Bila iman yang dimilikinya itu sah, maka masih ada peluang untuknya ke syurga. Namun, setelah menjalani hukuman di neraka.
2. Seseorang yang memiliki keyakinan tetapi tidak mau mengikrarkan “La ilaha illallah” baik beramal atau tidak, dimasukkan ke dalam golongan kafir. Ada juga pendapat yang memasukkan mereka masuk ke dalam golongan fasik. Tapi menurut pendapat yang lebih kuat, mereka termasuk ke dalam golongan kafir. Bila meninggal mereka tidak boleh dikuburkan di tanah pekuburan Islam, dan di akhirat nanti akan kekal di dalam neraka.
3. Seseorang yang mengucapkan “La ilaha illallah”, kemudian sedikit banyak beramal dengan segala tuntutannya tetapi keyakinannya masih diliputi keragu-raguan digolongkan sebagai orang munafik. Ragu-ragu yang dimaksudkan di sini bukan kepada Allah saja, tetapi boleh juga ragu-ragu kepada rukun Iman yang lain yaitu kepada rasul, malaikat, kitab, hari kiamat atau qadha dan qadar.
Apabila seseorang mengucapkan kalimat tersebut, maka ia menjadi orang Islam. Tetapi belum bisa dikatakan orang yang beriman, walaupun ia mengerjakan shalat, puasa, zakat dan haji. Hal ini diberitahukan oleh Allah SWT melalui firman-Nya:
“Orang Arab Badui itu berkata “Kami telah beriman,” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah “Kami telah tunduk (Islam)” karena iman itu belum masuk kedalam hatimu, dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala amalanmu), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Hujurat 14)
Dari ayat itu dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang memeluk Islam belum pasti beriman, tetapi orang yang beriman sudah pasti Islam. Islam dapat diketahui melalui amalan-amalan lahir, sedangkan iman adalah amalan hati (batin).
Ulasan
Catat Ulasan