Langkau ke kandungan utama

MANUSIA ADALAH WARGA NEGARA AKHIRAT.




Batas antara dunia dengan akhirat ialah alam kubur atau alam Barzakh. Di sana manusia ditahan untuk sementara waktu. Di alam Barzakh juga ada kesusahan dan ada kesenangan sebagaimana di dunia. Ibaratnya seperti perbatasan antara dua negara. Di perbatasan dua negara itulah ada kalanya manusia mendapat kesenangan dan ada kalanya mendapat kesusahan. Begitulah keadaan di antara dunia dengan akhirat yaitu alam kubur atau alam Barzakh.

Maksud Firman Allah:

Orang-orang yang mengutamakan dunia lebih daripada akhirat, dan menghalangi manusia dari jalan agama Allah, serta menghendaki jalan itu menjadi bengkok terpesong, mereka itulah orang-orang yang terjerumus ke dalam kesesatan yang jauh terpesongnya.
(Ibrahim 14:3).


Maksud Firman Tuhan:

“Setiap yang bernyawa akan menemui kematian.”
(Al Anbiya, 21:35).


“Setiap yang ada di bumi ini akan binasa dan yang tetap kekal hanyalah Zat Tuhanmu yang Maha Mulia dan Maha Besar.”
 (Ar Rahman 55: 26-27).

“Sesungguhnya kematian yang kamu ingin lari darinya itu sungguh-sungguh akan menemui kamu.”
(Al Jumu’ah 62:8 ).



Demikianlah ayat-ayat di atas memberi pengertian kepada kita bahwa dunia ini akan berakhir atau mengalami kiamat. Sebelum dunia ini mengalami kiamat besar yang menjadi akhir dari segalanya, secara berangsur-angsur dunia ini juga mengalami kiamat-kiamat kecil. Misalnya pohon yang tumbang terkena badai, bangunan yang runtuh karena gempa bumi atau makhluk-makhluk Allah yang musnah karena bencana alam.



Begitu juga dengan manusia. Dapat kita saksikan, setiap hari ada manusia yang mati. Ada yang mati karena sakit, ada yang tertabrak kendaraan, bunuh diri, atau terbunuh di medan perang. Dengan berbagai cara manusia menemui kematiannya. Sudah menjadi satu ketentuan Allah bahwa Allah menjadikan sesuatu hal itu dengan sebab-sebab tertentu. Termasuk kematian manusia terjadi dengan bermacam-macam sebab. Kematian manusia yang terjadi dengan bermacam-macam sebab itu termasuk kiamat kecil sebelum terjadinya kiamat besar.



Allah SWT melantik manusia sebagai khalifah atau duta-Nya di dunia ini. Sementara, Allah mentakdirkan dunia ini adalah sebagai negeri yang sementara, negeri tidak kekal bagi manusia. Dan kehidupan manusia di dunia ini mengikuti batas waktu yang telah ditetapkan oleh Allah. Allah juga mentakdirkan bahwa selain dunia yang hanya sementara ini, ada kehidupan akhirat yang kekal abadi. Manusia bukanlah warganegara tetap di dunia ini, melainkan hanya sebagai duta atau utusan Allah SWT di dunia sebelum akhirnya menjalani kehidupan di negeri akhirat yang kekal abadi. Lebih tepat rasanya jika dikatakan bahwa manusia ini sesungguhnya adalah warganegara akhirat, sebab manusia pada akhirnya nanti akan menuju ke akhirat.


Semua manusia, siapapun juga orangnya, akan menjalani kehidupan akhirat. Suka atau tidak suka kita akan pasti sampai juga ke akhirat. Orang yang senantiasa mengingat akhirat akan pergi ke akhirat, orang yang tidak pernah mengingat akhirat pun juga akan pergi ke akhirat. Oleh karena itu, sewaktu kita saat ini masih mendapatkan amanah sebagai duta atau wakil Allah di dunia, hendaklah kita mengatur diri kita agar selaras dengan peraturan dari Allah SWT. Begitu juga dengan rumah tangga dan masyarakat kita, di dalam bidang ekonomi, pendidikan, kebudayaan, politik, kenegaraan dan seluruh aspek kehidupan yang ada. Lebih tepatnya, hendaklah semua aspek kehidupan kita di dunia ini berdasarkan kepada Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Hal-hal yang wajib atau sunat hendaklah dilaksanakan sungguh-sungguh. Begitu juga dengan hal-hal yang haram dan makruh hendaklah kita sungguh-sungguh menjauhinya. Dan hal-hal yang mubah (diperbolehkan) hendaklah dijadikan sebagai ibadah kita kepada Allah SWT dengan memenuhi syarat-syaratnya.


Apabila kita telah berhasil mengatur diri kita, rumah tangga kita, masyarakat kita dan seterusnya mengatur semua aspek kehidupan kita sesuai dengan peraturan yang datang dari Allah SWT, maka itulah yang dikatakan sebagai amal bakti atau amal sholeh. Inilah yang akan kita bawa dan persembahkan di hadapan Allah SWT di akhirat nanti. Inilah yang dikatakan pengabdian diri atau ibadah kita kepada Allah SWT. Konsep ibadah di dalam ajaran Islam adalah sangat luas. Namun tetap, ibadah yang luas itu berpijak pada Rukun Iman dan Rukun Islam.


Apabila setiap usaha atau ikhtiar kita, baik kecil maupun besar dan juga setiap perjuangan kita selaras dengan Al Quran dan Sunnah Nabi, maka itulah yang dikatakan sebagai bekal taqwa. Itulah bekal kita yang paling baik dan teguh untuk menjalani kehidupan di akhirat nanti. Ini bertepatan sekali dengan firman Allah SWT yang artinya :
“Berbekallah, dan sebaik-baik bekal (akhirat) ialah taqwa.” (Al Baqarah 197).


Bekal taqwalah yang akan menyelamatkan kita dari terjerumus ke neraka dan menjadi jalan untuk kita masuk ke dalam syurga Allah. Sebab itu hendaklah kita senantiasa menyiapkan bekal sewaktu kita menjadi duta dan wakil Allah SWT di dunia ini. Apa saja yang kita lakukan di dunia ini, marilah kita mengusahakannya menjadi amal ibadah untuk bekal taqwa kita.


Ketika dunia akan dikiamatkan oleh Allah SWT, maka di saat itu sudah tidak ada lagi orang yang beriman. Bahkan tidak ada seorang pun yang menyebut nama Allah. Manusia-manusia yang hidup di zaman itulah yang akan mengalami kiamat besar atau kiamat kubra. Mereka akan terkejut menghadapi peristiwa kiamat yang begitu hebat. Itulah yang disebut sebagai ditiupnya sangkakala yang pertama. Bumi dan seluruh alam semesta ini akan rusak dan musnah.



Kemudian setelah seluruh alam ini hancur binasa, maka sangkakala akan ditiup untuk kedua kalinya. Dengan ditiupnya sangkakala ini, Allah akan menghidupkan kembali seluruh makhluk. Manusia akan bangkit dari kuburnya dalam keadaan tidak berpakaian. Manusia akan dihidupkan kembali dalam keadaan yang sesuai dengan tabiat atau perilaku masing-masing sewaktu hidup di dunia. Artinya, bentuk dan rupa mereka mengikuti seperti apa bentuk kehidupan yang mereka jalani sewaktu di dunia. Seandainya sewaktu hidupnya di dunia seseorang itu di suka menipu, berdusta, berbelit seperti ular, maka ia akan diberi tubuh seperti ular. Jika tabiatnya sewaktu hidup seperti serigala, maka ia akan dibangkitkan dalam bentuk seperti serigala. Jika hidupnya sewaktu di dunia seperti babi, maka ia akan dibangkitkan dalam bentuk seperti babi juga. Begitu juga sekiranya hidup di dunia berperangai seperti anjing, maka ia akan dibangkitkan dalam bentuk anjing.


Setelah itu, seluruh makhluk akan berkumpul di suatu tempat yang dinamakan Padang Mahsyar. Yaitu tempat berhimpunnya seluruh makhluk Allah SWT terutamanya manusia, dimulai dari Nabi Adam a.s hingga manusia terkahir yang belum kita ketahui siapa orangnya. Peristiwa Padang Mahsyar ini merupakan suatu pertemuan raksasa yang belum pernah wujud sebelumnya. Terlalu banyaknya makhluk yang berkumpul menyebabkan keadaan saat itu sangat berdesakan-desakan. Bahkan untuk duduk pun tidak bisa. Manusia di saat itu bagaikan tumpukan korek api yang berada di dalam kotaknya, sangat padat dan rapat. Sementara matahari berada hanya sejengkal di atas kepala manusia. Sudah tentu suasana ini menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan yang luar biasa kepada manusia dan seluruh makhluk Allah SWT.


Walaupun seluruh manusia di waktu itu dalam keadaan tanpa berpakaian, namun masing-masing sudah tidak mempedulikan orang lain lagi karena suasana yang penuh huru-hara dan berbagai kesulitan yang menimpa manusia. Di waktu itu manusia hanya memikirkan diri mereka sendiri karena terlalu khawatir dan takut menghadapi hari akhirat…



Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

NEGARA SYAM.

NEGARA SYAM (JORDAN, PALESTIN,HEBRON, SYRIA) Negara Jordan menjadi tempat transit bagi Abuya sebelum meneruskan perjalanan ke negara negara lain. Jordan juga dikenali dengan bumi Anbiya. Jordan juga banyak meninggalkan kesan  peninggalan purba yang berusia  ribuan tahun. Ia banyak di Jordan atau dulu dikenali dengan negeri Syam. Wilayah Syam zaman kebangkitan pertama mengandungi Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria. Di era kebangkitan kali kedua Syam telah terpecah kepada empat negara. Ia dilakukan oleh penjajah. Kini terdapat negara Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria secara berasingan satu sama lain. Jordan era terkini dikenali dengan Kerajaan Hasyimiyah Jordan, (Hashemite Kingdom of Jordan) atau lebih dikenali dengan nama Jordan sahaja  merupakan sebuah negara Arab yang terletak di Asia Barat (dulu dianggap Timur Tengah) bersempadan dengan negara-negara Arab yang lain. Ia terletak pada koordinat 34-29 Utara 35-39 Timur iaitu di sebelah Barat La

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN.

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN. Allah telah mengkhabarkan kepada kita melalui lidah Rasul-Nya bahawa Allah telah ‘set’kan satu Jadual Allah SWT untuk umat yang datang sesudah wafatnya Nabi akhir zaman. Itulah kasih sayang Allah dan Rasul-Nya kepada umat Islam, yang untuk mereka tidak ada lagi nabi dan rasul.Maka diceritakan lah perkara-perkara yang bakal terjadi sama ada yang positif atau negatif. Dengan mengetahui dan memahami jadual itu, umat Islam terpandu atau terpimpin untuk menghadapi dan menerima takdir yang bakal berlaku. Antara jadual yang dimaksudkan itu ialah, Rasulullah SAW bersabda: Yang artinya : "Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian sebagaima­na yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah Zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat nya. Lalu berlakulah zaman

AGAMA NABI IBRAHIM.

AGAMA NABI IBRAHIM. Inti pati ayat: Al Qur’an ayat 123 surat 16 An Nahl, Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif." dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. Al Qur’an ayat 39 surat 14 Ibrahim, Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) do`a. Al Qur’an ayat 124 surat 2 Al Baqarah, Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim". Al Qur’an ayat 71 surat 21 Al Anbiyaa’, Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. N