KEHEBATAN SAKARATUL MAUT.
Sesuatu yang pasti terjadi, tapi sering dilupakan dan tidak dipedulikan, ialah mati. Iaitu berhentinya degupan jantung, lalu berhentilah nafas dan lain-lain pergerakan, hingga manusia itu tidak berguna apa-apa lagi. Walaupun dia itu seorang yang bekuasa seperti raja atau presiden. Kalau dibiarkan jasad mayat akan busuk dan reput. Ia terpaksa ditimbus jauh kedalam bumi. Semua orang dulu pasti sudah merasai mati. Mereka sudah tidak ada di muka bumi ini. Yang tinggal hanya nama dan sejarah hidup mereka saja. Dan detik itu pasti datang pada setiap orang daripada kita.
Kesakitan sewaktu roh dicabut dari badan oleh Malaikat Izrail seumpama sakit ditetak 300 kali dengan mata pedang. Hancur lumat hingga hilang segala-galanya. Rasa haus ketika maut itu tiba tersangatlah azabnya hinggakan kalau pun satu lautan air diminum tidak akan juga puas-puas. Tersedar kembali sewaktu berhadapan dengan Munkar dan Nakir. Yakin disuatu alam yang luas dan lain daripada alam dunia ini. Alam Barzakh namanya. Alam dimana kita boleh melihat dan bersoal jawab dengannya. Alam yang diperlihatkan Syurga dan Neraka. Dan dapat juga melihat ragam-ragam manusia di dunia yang belum mati lagi itu.
Manusia perlu dipandu dan dididik dengan wahyu. Ia perlu diingat-ingatkan kembali dengan ancaman Api Neraka. Maksud firman Allah: "Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang zalim itu dalam penderitaan "sakaratulmaut" ketika hendak putus nyawa), sedang malaikat-malaikat pula menghulurkan tangan mereka (memukul dan menyeksa orang-orang itu) sambil berkata (dengan menengking dan mengejek): "Keluarkanlah nyawa kamu (dari tubuh kamu sendiri); pada hari ini kamu dibalas dengan azab seksa yang menghina (kamu) sehina-hinanya, disebabkan apa yang telah kamu katakan terhadap Allah dengan tidak benar, dan kamu pula (menolak dengan) sombong takbur akan ayat-ayat keteranganNya".
(Al-An'aam, 6:93).
Batas antara dunia dengan akhirat ialah alam kubur atau alam Barzakh. Di sana manusia ditahan untuk sementara waktu. Di alam Barzakh juga ada kesusahan dan ada kesenangan sebagaimana di dunia. Ibaratnya seperti perbatasan antara dua negara. Di perbatasan dua negara itulah ada kalanya manusia mendapat kesenangan dan ada kalanya mendapat kesusahan. Begitulah keadaan di antara dunia dengan akhirat yaitu alam kubur atau alam Barzakh.
Firman-Nya lagi yang bermaksud : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (Surah Al-Ankabut ayat 64).
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal soleh, merekalah ahli syurga, mereka kekal di dalamnya."
(Surah Al-Baqarah, Ayat 82).
Kehidupan di dunia merupakan permainan dan senda gurau. Ada kalanya menang ada kalanya kalah. Susah dan senang silih berganti. Senangnya merupakan kesenangan yang menipu, sedihnya merupakan kesengsaraan sementara. Itulah di namakan kehidupan di alam fana. Sungguh berbeza dengan kehidupan sejati dan abadi di akhirat nanti. Barangsiapa senang, maka ia akan selamanya senang (Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan ini).Barangsiapa menderita, maka ia akan menderita selamanya.Tiada kehidupan yang sebenar-benarnya melainkan kehidupan di Akhirat yang kekal selamanya. Termasuk nikmat yang besar adalah mengutamakan Akhirat.
Umat Islam mempercayai adanya kehidupan akhirat dan mempercayai bahwa alam Barzakh adalah batas antara dunia dan akhirat. Umat Islam juga percaya bahwa nikmat dan azab di sana jauh berbeza dengan nikmat dan azab di dunia. Bahkan seandainya Allah menjadikan kita dapat merasakan perbandingan itu saat ini, niscaya kita akan menolak dunia ini secara total dan akan menumpukan seratus persen hidup kita untuk tujuan akhirat. Akan tetapi manusia hidup di dunia ini terlebih dahulu. Dunia adalah negeri yang murah tapi dekat. Manusia akan merasakan nikmat dan azabnya terlebih dahulu sebelum nikmat dan azab akhirat sehingga manusia akan terpesona dengan kehidupan di dunia ini. Mereka menjadi lalai, lupa kepada kehidupan yang di sana, yaitu di negeri akhirat.
Sesuatu yang pasti terjadi, tapi sering dilupakan dan tidak dipedulikan, ialah mati. Iaitu berhentinya degupan jantung, lalu berhentilah nafas dan lain-lain pergerakan, hingga manusia itu tidak berguna apa-apa lagi. Walaupun dia itu seorang yang bekuasa seperti raja atau presiden. Kalau dibiarkan jasad mayat akan busuk dan reput. Ia terpaksa ditimbus jauh kedalam bumi. Semua orang dulu pasti sudah merasai mati. Mereka sudah tidak ada di muka bumi ini. Yang tinggal hanya nama dan sejarah hidup mereka saja. Dan detik itu pasti datang pada setiap orang daripada kita.
Kesakitan sewaktu roh dicabut dari badan oleh Malaikat Izrail seumpama sakit ditetak 300 kali dengan mata pedang. Hancur lumat hingga hilang segala-galanya. Rasa haus ketika maut itu tiba tersangatlah azabnya hinggakan kalau pun satu lautan air diminum tidak akan juga puas-puas. Tersedar kembali sewaktu berhadapan dengan Munkar dan Nakir. Yakin disuatu alam yang luas dan lain daripada alam dunia ini. Alam Barzakh namanya. Alam dimana kita boleh melihat dan bersoal jawab dengannya. Alam yang diperlihatkan Syurga dan Neraka. Dan dapat juga melihat ragam-ragam manusia di dunia yang belum mati lagi itu.
Manusia perlu dipandu dan dididik dengan wahyu. Ia perlu diingat-ingatkan kembali dengan ancaman Api Neraka. Maksud firman Allah: "Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang zalim itu dalam penderitaan "sakaratulmaut" ketika hendak putus nyawa), sedang malaikat-malaikat pula menghulurkan tangan mereka (memukul dan menyeksa orang-orang itu) sambil berkata (dengan menengking dan mengejek): "Keluarkanlah nyawa kamu (dari tubuh kamu sendiri); pada hari ini kamu dibalas dengan azab seksa yang menghina (kamu) sehina-hinanya, disebabkan apa yang telah kamu katakan terhadap Allah dengan tidak benar, dan kamu pula (menolak dengan) sombong takbur akan ayat-ayat keteranganNya".
(Al-An'aam, 6:93).
Batas antara dunia dengan akhirat ialah alam kubur atau alam Barzakh. Di sana manusia ditahan untuk sementara waktu. Di alam Barzakh juga ada kesusahan dan ada kesenangan sebagaimana di dunia. Ibaratnya seperti perbatasan antara dua negara. Di perbatasan dua negara itulah ada kalanya manusia mendapat kesenangan dan ada kalanya mendapat kesusahan. Begitulah keadaan di antara dunia dengan akhirat yaitu alam kubur atau alam Barzakh.
Firman-Nya lagi yang bermaksud : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (Surah Al-Ankabut ayat 64).
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal soleh, merekalah ahli syurga, mereka kekal di dalamnya."
(Surah Al-Baqarah, Ayat 82).
Kehidupan di dunia merupakan permainan dan senda gurau. Ada kalanya menang ada kalanya kalah. Susah dan senang silih berganti. Senangnya merupakan kesenangan yang menipu, sedihnya merupakan kesengsaraan sementara. Itulah di namakan kehidupan di alam fana. Sungguh berbeza dengan kehidupan sejati dan abadi di akhirat nanti. Barangsiapa senang, maka ia akan selamanya senang (Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan ini).Barangsiapa menderita, maka ia akan menderita selamanya.Tiada kehidupan yang sebenar-benarnya melainkan kehidupan di Akhirat yang kekal selamanya. Termasuk nikmat yang besar adalah mengutamakan Akhirat.
Umat Islam mempercayai adanya kehidupan akhirat dan mempercayai bahwa alam Barzakh adalah batas antara dunia dan akhirat. Umat Islam juga percaya bahwa nikmat dan azab di sana jauh berbeza dengan nikmat dan azab di dunia. Bahkan seandainya Allah menjadikan kita dapat merasakan perbandingan itu saat ini, niscaya kita akan menolak dunia ini secara total dan akan menumpukan seratus persen hidup kita untuk tujuan akhirat. Akan tetapi manusia hidup di dunia ini terlebih dahulu. Dunia adalah negeri yang murah tapi dekat. Manusia akan merasakan nikmat dan azabnya terlebih dahulu sebelum nikmat dan azab akhirat sehingga manusia akan terpesona dengan kehidupan di dunia ini. Mereka menjadi lalai, lupa kepada kehidupan yang di sana, yaitu di negeri akhirat.
Ulasan
Catat Ulasan