DUNIA IBARAT ANAK GADIS

(Dunia ibarat anak gadis).

DUNIA LAKSANA ANAK GADIS.

Allah SWT menjadikan dunia ini begitu indah pada pandangan mata. Tuhan menggerakkan keinginan hawa nafsu terhadap dunia.Rasulullah SAW bersabda:” Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau, dan sesungguhnya Allah menjadikanmu khalifah di muka bumi agar Allah melihat apa yang kalian kerjakan."maka hati-htilah kalian terhadap dunia dan hati-hatilah kalian terhadap wanita, karena sesungguhnya fitnah pertama bani Isra’il adalah fitnah wanita”(HR Muslim).

Hal ini bertepatan dengan firman Allah SWT yang bermaksud:“Telah dihiasi pada diri manusia kecintaan terhadap wanita, anak, harta benda yang berupa emas, perak, kuda tunggangan, binatang ternak dan sawah ladang, yang demikian itu adalah perhiasan hidup di dunia , dan Allah adalah sebaik-baik tempat kembali.”
 (QS Ali Imran3:14).

Lantas persoalannya adalah bagaimana seharusnya manusia menghadapi hal ini? Dalam surat al-Kahfi ayat 7 Allah berfirman

اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى اْلاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلاً (الكهف: 7)

“Sesungguhnya kami jadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk menguji mereka, siapakah yang terbaik amalnya.” (QS al-Kahfi: 7).

Dalam keadaan demikian, Allah mahu manusia menguruskan dan mentadbir dunia dengan adil dan telus. Tanpa khianat dan tanpa kepentingan apa-apa selain kerana Allah SWT semata-mata. Ertinya, Allah mahu menguji manusia, siapa yang dapat mengalahkan nafsu.
Atau mengatasi keinginannya
mengikut kehendak-kehendak
Allah SWT. Inilah ujian iman dan taqwa. Siapa yang kuat iman dan taqwanya dapatlah mengutamakan Allah daripada nafsunya. Sebaliknya siapa yang
lemah iman dan tiada taqwa nescaya dia tidak dapat lepas daripada kongkongan nafsunya.

Nescaya ia akan khianat dan merangkul dunia hanya untuk dirinya.

Jadi kelezatan rasa dan bagusnya pemandangan dijadikan Allah sebagai cobaan atau ujian, dan manusia dijadikan khalifah di dalamnya  untuk dilihat apa yang akan mereka kerjakan, siapakah yang terbaik amalnya. Barang siapa yang memperoleh dunia dengan cara yang halal dan menempatkannya pada tempat yang semestinya (dipenuhi hak-haknya), kemudian minta tolong pada Allah agar dunianya dapat mengantarkannya dalam menegakkan pengabdian pada Allah, maka dunianya akan menjadi bekal dan kendaraan baginya menuju ke kampung yang lebih mulia dan lebih kekal. Dengan demikian sempurnalah bagi mereka kebahagiaan dunia dan akhirat.


Sebaliknya orang-orang yang menjadikan dunianya sebagai himmahnya yang terbesar dan menjadi puncak tujuan hidupnya, maka ia tidak akan mendapat apa-apa kecuali yang telah digariskan padanya, dan setelah itu tiada lagi baginya kecuali kesengsaraan.

Perbandingan dunia ini ibarat anak gadis yang cantik.  Setiap mata melihatnya tertarik dan ingin memilikinya. Kemudian si gadis diserah oleh si penjaganya kepada kita untuk dipelihara. Agar diselamatkan daripada godaan atau gangguan orang luar. Supaya si gadis hidup dalam keadaan terkawal, selamat dan berbahagia. Dan supaya kita pun selamat.


Urusan ini tidaklah susah sekiranya hati
kita tidak inginkan si gadis. Tetapi disebabkan kita sendiri mempunyai keinginan yang kuat untuk menggoda dan memilikinya, maka hal ini akan menjadi satu ujian besar kepada kita. Bukanlah terlalu susah hendak menjaga agar orang lain tidak mencerobohinya, tapi yang lebih susah lagi ialah bagaimana hendak menjaga diri sendiri supaya jujur dan adil serta
tidak khianat terhadap gadis
itu. Supaya si gadis selamat daripada godaan kita yang di amanahkan untuk menjaga nya.

Biasanya yang paling baik dapat
kita buat ialah kita pinang si gadis untuk diri kita. Maknanya kita dapat memilikinya secara suci dan terhormat. Tetapi umumnya yang berlaku ialah,
'harapkan pagar, pagar makan padi'. Sebelum orang lain, kita dulu yang menggodanya. Pengurus sendiri yang merosakkan si gadis dengan cara-cara yang sungguh memalukan.


Demikianlah halnya kita dengan dunia ini. Allah SWT mengamanahkan kepada kita sesuatu yang sangat kita cintai.Harta, pangkat, wang, rumah besar, isteri cantik, anak-anak kesihatan, kepandaian, ilmu, pembangunan, kebun-kebun yang indah, kemudahan hidup dan serba serbi lagi. Allah mahu kita tadbir dunia ini mengikut hukum Allah SWT.

Adapun puncak dari hubbun dunyaadalah fitnatun nisa` (fitnah wanita), karena fitnahnya sangat besar. Terjatuh di dalamnya akan mendapat bahaya yang sangat besar, kerana ia adalah mashaidu as-syaithan wa habailuhu (buruan syaithan dan perangkapnya).Dari sinilah Nabi secara khusus mengkabarkannya berkaitan dengan kehancuran umat sebelum kita, agar dapat diambil pelajaran dan dijadikan nasihat bagi orang-orang yang bertaqwa.