Langkau ke kandungan utama

DUNIA BERADA DALAM ERA KRISIS LUAR BIASA.




Pemandangan dibawah ini ketika peperangan:




Abuya Imam Ashaari At Tamimi terus memberikan panduan kesedaran kepada kita. Melalui kuliah-kuliah kesedaran yang disampaikan sangat memberi sentuhan dan kesedaran kepada kita. Disini kita kongsikan semula kuliah kesedaran yang pernah disampaikan kepada kita. Dalam satu abad terakhir ini seluruh umat manusia di muka Bumi berada dalam satu krisis yang luar biasa. Peperangan, perebutan kuasa, pembunuhan kejam, penghapusan etnik, kemiskinan, kelaparan, Kerosakkan moral, wabak penyakit baru, kerosakan alam sekitar yang luar biasa, dsb. Di abad ini pula terjadi peristiwa yang tidak pernah terjadi dalam sejarah peradaban manusia sebelumnya: Perang Dunia. Konflik yang menelan korban 10 juta jiwa Perang Dunia I dan 60 juta jiwa selama Perang Dunia II. Dan secara kesuluruhan hampir 200 juta jiwa manusia menjadi korban seluruh kekejaman , kekerasan yang terancang selama abad ke-20.


Sepanjang sejarah peradaban manusia, dapat kita saksikan bahawa manusia muncul dan berkuasa di muka bumi, saling berhadapan dan mengusai bumi ini silih berganti. Masing-masing memiliki coraknya yang tersendiri. Tapi meskipun begitu, sesungguhnya di muka bumi ini hanya ada dua pihak saja: pihak kebenaran atau pihak selain kebenaran. Kebenaran adalah datang dari Tuhan, maka pihak kebenaran adalah pihak yang tunduk kepada Tuhan berserta seluruh peraturan yang ditetapkanNya kepada manusia. Selain itu tentu pihak-pihak bukan kebenaran.

“Sesungguhnya kebenaran itu hanyalah datang dari Tuhanmu, maka janganlah kamu menjadi orang yang menolaknya.” (Al Baqarah 2:147)

Maka fahamlah kita, bahwa Rasul-rasul adalah para pemimpin di pihak kebenaran ini. Dan meskipun mereka terpisah ratusan tahun satu sama lain, namun corak perjuangan mereka adalah sama. Begitu pula reaksi masyarakat dan penguasa di zaman mereka masing-masing adalah sama. Dan bagaimana akhirnya mereka selalu mengalahkan pihak-pihak lain yang menentang, sekuat apapun mereka. Dan kebenaran ini jugalah yang menjadi penakhluk kepada penguasa yang zalim, tirani atau diktator yang menindas kepada kebanyakan manusia.


Meskipun begitu tiap Rasul memiliki taraf yang berbeza dalam peranannya sebagai Penyelamat. Sebagian Rasul, dalam tugasnya membawa manusia kepada Tuhan dan menyelamatkan manusia dari api Neraka memang tidak berada sezaman dengan para penguasa besar dunia. Sementara sebagian Rasul yang lain terpaksa berhadapan langsung dengan para tiran. Setelah kezaliman dan penindasan runtuh dibawah telapak kaki mereka sebagian dari mereka Tuhan lantik menjadi penguasa dunia yang memenuhi bumi ini dengan keadilan sebagaimana bumi ini telah dipenuhi dengan kezaliman sebelumnya.
 

Inilah satu sunnatullah, bahwa jika Tuhan menghendaki satu kebangkitan kebenaran di suatu zaman untuk mengatasi segala kezaliman, maka pertama Tuhan akan melakukan ‘intervensi’ dengan melantik satu sosok pemimpin yang akan menyelamatkan manusia. Fenomena ini senantisa berulang dalam sejarah. Maka, ketika terjadi satu kehancuran masyarakat yang luar biasa, baik karena penjajahan, penindasan, bencana maupun krisis moral, manusia akan menanti-nanti datangnya seorang penyelamat atau pembela. 


Kemudian muncullah orang-orang yang mencuba memperbaiki kerosakan itu dengan berbagai metode dan corak perjuangan. Tapi meskipun begitu, penyelamat sejati yang dinantikan oleh manusia adalah seperti juga para Rasul, mereka berada di pihak Tuhan, tunduk kepada Tuhan dan kepada ajaran-ajaranNya. Mereka juga menjalani takdir yang lebih kurang sama. Dimusuhi oleh penguasa, difitnah membawa kesesatan atau sihir, berdepan dengan pembunuhan, mengalami pemulauan, jumlah pengikut yang ramai bilangannya namun sangat yakin kepada mereka dan juga mendapatkan bantuan-bantuan ghaib dari Tuhan. 


Dan juga sudah menjadi sebahagian sunnah perjuangan yang mereka lalui adalah isyarat Tuhan tentang diri mereka, baik tentang kemunculannya maupun kepemimpinannya. Selain para penyelamat yang utama yaitu para Rasul, kita telah saksikan juga dalam sejarah, munculnya orang-orang pilihan Tuhan yang bukan nabi atau rasul. Seperti Thalut yang membawa Bangsa Israel merdeka dari penjajahan bangsa Rom. Yang isyarat tentang dirinya yaitu pelantikan dirinya sebagai pemimpin bangsa Israel datang langsung dari Tuhan melalui wahyu yang diterima Nabi Samuel. 


Juga Sayidina Umar bin Abdul Aziz, yang memenuhi dunia dengan keadilan. Hingga Tuhan abadikan keberkatan pemerintahannya dengan menjadikan serigala-serigala di waktu itu yang tidak lagi memakan kambing. Ketika serigala kembali seperti biasa memakan dan membunuh kambing maka tahulah orang-orang yang terhujung wilayah kekuasaanya bahwa pemimpin mereka telah meninggal dunia. Isyarat tentang dirinya pun telah disebutkan puluhan tahun sebelum kelahirannya. Sayidina Umar bin Khattab. Begitu juga dengan Sultan Muhammad Al Fateh, yang menumbangkan kekaisaran Rom Timur dengan pasukan ajaibnya ketika usianya masih 21 tahun. Peristiwa ini telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW 600 tahun sebelumnya dan takdirya sebagai orang yang dijanjikan itutelah dinyatakan jelas oleh seorang wali besar di zaman itu, Syamsuddin Al Wali, bahkan ketika ia masih dalam buaian.


Peradaban manusia senantiasa berulang, dari kebaikan kepada kehancuran dan kembali kepada kebaikan kemudian merosot kembali kepada kehancuran. Betapapun banyaknya tokoh yang muncul memimpin manusia, baik kepada kejahatan maupun mencuba membawa manusia kepada kebaikan dan kesejahteraan, seorang penyelamat yang sesungguhnya ia datang membawa kebenaran sejati, kebenaran yang memang hanya datang dari Tuhan. Ia menjadi wakil pihak Tuhan, menyelamatkan manusia dari kekufuran dan juga penderitaan. Jika kita hidup di zaman kemunculan seorang yang Tuhan janjikan kedatangannya, maka tidak boleh tidak, mau tidak mau kita harus mencarinya dan bergantung kepadanya jika kita menginginkan kebenaran dan keselamatan dunia akhirat. 


Kecuali jika kita adalah orang yang dijanjikan itu, yang diri kita telah disebut-sebut oleh para nabi, yang kehidupan kita berjalan mengikuti takdir rasul-rasul dan Tuhan telah sahkan kita menjadi pemimpin kebenaran untuk manusia di muka bumi. Zaman ini adalah zaman ketika keimanan dan akidah porak-poranda, akhlak menyapu bumi, kemanusian punah ranah, penindasan merata di muka bumi. Inilah zaman yang memiliki ciri-ciri kemunculan seorang penyelamat. Semestinya sudah menjadi agenda umat manusia untuk mencarinya. Terlebih lagi kita hidup di awal abad Hijriyah, sedangkan Allah telah menjanjikan kepada manusia melalui lidah Rasulullah SAW, yang sudah terbukti kebenarannya dari abad ke abad:

“Sesungguhnya Allah akan membangkitkan di awal setiap seratus tahun seorang Mujaddid yang akan memperbaharui urusan agamanya.” (HR. Abu Daud, At-Tabari, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Hajar dan Al Iraqi)

Tentu padanya ada jalan keluar untuk manusia selamat dunia Akhirat di zaman kemusnahan ini. Jalan keluar untuk mengembalikan iman, menimbulkan rasa cinta dan takut kepada Tuhan, menjalankan aturan Tuhan, menyelesaikan konflik dan peperangan, penjajahan ekonomi, kerosakkan gejala sosial, ancaman kemusnahan global oleh senjata nuklear, kerusakan alam dsb. Inilah berita gembira untuk seluruh manusia di muka bumi. Marilah kita sambut kehadirannya untuk menyelamatkan umat manusia dunia Akhirat. Dan lebih dari itu, sungguh beruntung orang-orang yang berada dalam timnya dan menjadi sebahagian dari perjuangan besarnya. Semoga kita termasuk dalam golongan tersebut.

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

NEGARA SYAM.

NEGARA SYAM (JORDAN, PALESTIN,HEBRON, SYRIA) Negara Jordan menjadi tempat transit bagi Abuya sebelum meneruskan perjalanan ke negara negara lain. Jordan juga dikenali dengan bumi Anbiya. Jordan juga banyak meninggalkan kesan  peninggalan purba yang berusia  ribuan tahun. Ia banyak di Jordan atau dulu dikenali dengan negeri Syam. Wilayah Syam zaman kebangkitan pertama mengandungi Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria. Di era kebangkitan kali kedua Syam telah terpecah kepada empat negara. Ia dilakukan oleh penjajah. Kini terdapat negara Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria secara berasingan satu sama lain. Jordan era terkini dikenali dengan Kerajaan Hasyimiyah Jordan, (Hashemite Kingdom of Jordan) atau lebih dikenali dengan nama Jordan sahaja  merupakan sebuah negara Arab yang terletak di Asia Barat (dulu dianggap Timur Tengah) bersempadan dengan negara-negara Arab yang lain. Ia terletak pada koordinat 34-29 Utara 35-39 Timur iaitu di sebelah Barat La

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN.

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN. Allah telah mengkhabarkan kepada kita melalui lidah Rasul-Nya bahawa Allah telah ‘set’kan satu Jadual Allah SWT untuk umat yang datang sesudah wafatnya Nabi akhir zaman. Itulah kasih sayang Allah dan Rasul-Nya kepada umat Islam, yang untuk mereka tidak ada lagi nabi dan rasul.Maka diceritakan lah perkara-perkara yang bakal terjadi sama ada yang positif atau negatif. Dengan mengetahui dan memahami jadual itu, umat Islam terpandu atau terpimpin untuk menghadapi dan menerima takdir yang bakal berlaku. Antara jadual yang dimaksudkan itu ialah, Rasulullah SAW bersabda: Yang artinya : "Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian sebagaima­na yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah Zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat nya. Lalu berlakulah zaman

AGAMA NABI IBRAHIM.

AGAMA NABI IBRAHIM. Inti pati ayat: Al Qur’an ayat 123 surat 16 An Nahl, Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif." dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. Al Qur’an ayat 39 surat 14 Ibrahim, Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) do`a. Al Qur’an ayat 124 surat 2 Al Baqarah, Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim". Al Qur’an ayat 71 surat 21 Al Anbiyaa’, Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. N