Langkau ke kandungan utama

PANDANGAN ROHANI MENGATASI PANDANGAN AKAL.





Rasulullah SAW pernah berkongsi dengan Para sahabat tentang apa yang berlaku pada umat nabi-nabi sebelumnya dan apa yang berlaku pada umatnya yang akan datang. Jarak masa antara nabi 600 tahun hingga ke 1000 tahun. Kemampuan rohani dapat mengatasi jangkauan akal. Kemampuan perisik dunia berdasarkan ilmu yang mereka kuasai dua tahun kehadapan dibandingkan masyarakat umum. Judisnagata pernah berkunjung ke tadika yang di kendalikan oleh jemaah Abuya, dia memberikan komentar:"generasi ini nanti boleh menggugat kerajaan yang ada. Kejadian tersebut berlaku 40 tahun yang lalu. 


Agensi Risikan Pusat (Bahasa Inggeris: Central Intelligence Agency, CIA) merupakan salah satu agensi keselamatan bagi negara Amerika Syarikat, yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dan menganalisa maklumat berkenaan kerajaan negara-negara luar, badan-badan korporat, serta individu-individu, dan melaporkan maklumat tersebut kepada beberapa badan lain di dalam kerajaan Amerika Syarikat. CIA merupakan salah satu daripada komuniti perisikanAmerika, yang mana sekarang di pimpin oleh Pengarah Agensi Perisikan Pusat (Director of Central Intelligence Agency, D/CIA). Tanggungjawab CIA secara kasarnya adalah seperti British Secret Intelligence Service di British, Australian Secret Intelligence Service di Australia atau Mossad di Israil.


Pihak CIA mempunyai beberapa cara untuk mencari maklumat perisikan. Antara lain ialah dengan menterjemah sebarang suratkhabar, majalah atau rancangan radio atau televisyensesebuah negara. Imej satelit digunakan untuk mengambil rakaman imej dari angkasa lepas dan juruanalisa imej akan melaporkan apa yang mereka lihat, seperti, pegerakan pengganas dan sebagainya. Penganalisa signal akan decrypt mesej berkod yang dihantar dari negara asing. CIA juga akan mengambil pekerja asing untuk mendapat maklumat dalaman mengenai sesebuah negara.


Begitulah contoh jangkauan akal manusia. Sedangkan jangkaun rohani jauh lebih hebat. Seperti pandangan mukjizat yang Allah anugerahkan kepada nabi dan rasul jauh lebih hebat daripada jangkaun akal. Rasulullah SAW menyebut kejadian yang berlaku dizaman ini telah dikongsikan 1438 yang lalu. Para sahabat mendengarnya dan berkongsi dengan generasi berikutnya. Akhirnya sampailah maklumat tersebut kepada kita pada hari ini. Contoh penyakit-penyakit yang disebutkan oleh Rasulullah saw. umat terdahulu telah banyak kita lihat di kalangan kaum muslimin di hari ini. 


Di sana sini kita melihat penyakit tersebut merebak dan menjalar dalam masyarakat dengan ganasnya. Umat Islam dilanda krisis rohani yang sangat tajam dan meruncing. Dengan kekosongan rohani itulah mereka terpaksa mencari dan menimbun harta benda sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila hawa nafsu diperturutkan tentunya mereka terpaksa menggunakan segala macam cara dan tipu helah. Di saat itu, hilanglah nilai-nilai akhlak dan yang wujud hanyalah kecurangan, khianat, hasud-menghasud dan sebagainya.


Jangkaun rohani yang Allah anugerahkan kepada ulama rohani atau wali jauh lebih hebat daripada pandangan mata lahir. Seperti ilham adalah pandangan karomah yang Allah anugerahkan kepada orang yang bertaqwa. Seperti firasat orang mukmin pasti benar. Ketika hati memiliki hubungan dengan Allah SWT dan anggota-anggota badan bekerja untuk berbuat ta'at kepada-Nya dengan menahan dari hal-hal yang diharamkan-Nya, maka Dia akan menganugerahkan cahaya ke dalam hati yang dengannya ia dapat membedakan antara haq dan batil, antara orang-orang yang jujur dan orang-orang yang berdusta.!


Di antara pandangan Abuya Imam Ashaari At Tamimi , "kebangkitan Islam kali kedua raja atau sultan berperanan kembali. Soviat Union yang di ketuai oleh Rusia hilang dari peta dunia. Barat di ambang maut. Orang China memeriahkan sama kebangkitan Islam. "Malaysia tapak kebangkitan Islam di Timur. Kebangkitan Islam di Malaysia bermula dari bawah. Golongan terakhir berhijrah kepada Islam ialah golongan selebriti dan banyak lagi yang ianya sekarang sedang berlaku dihadapan mata kita. Kebenaran tersebut kita sedang menyaksikannya.


Pemilik hati dan anggota badan seperti ini, melihat secara hakiki melalui cahaya dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki para hamba yang mengenali manusia dengan memperhatikan tanda-tanda (firasat)." (Dihasankan Syaikh al-Albani) Pengetahuan batin dan anugerah seperti inilah yang sering dinamakan ulama sebagai Firasat Imaniah. Sebagian ulama mengatakan, "Firasat adalah bersifat dalam hati), tanpa penentang jika ada penentang dari yang sejenisnya, maka disebut Hadits an-Nafs (kata hati), bukan firasat."


Salah seorang ulama mengatakan, "Firasat hanya terjadi melalui penanaman iman. Selamanya, tidak akan ada firasat tanpa iman. Iman diserupakan dengan tanaman sebab ia selalu bertambah, tumbuh dan bersih dengan siraman, buahnya dapat dihasilkan setiap waktu atas izin Allah SWT akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Barangsiapa yang menanam iman di bumi hatinya yang baik dan bersih lalu menyiraminya dengan air keikhlasan, kejujuran dan ketaatan kepada Allah dan rasul maka sebagian dari buahnya adalah firasat."

Dalil Firasat

Dalil untuk hal ini adalah firman Allah SWT artinya,
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda." (QS.al-Hijr:75) Sebagian ulama mengatakan bahwa ayat ini turun terhadap para ahli firasat.

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman, artinya, "Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu, sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kamu." (QS. Muhammad :30). Asal firasat ini adalah kehidupan dan cahaya yang dianugerahkan Allah kepada siapa saja dari para hamba yang dikehendaki-Nya, sehingga hatinya bersinar. Untuk selanjutnya firasatnya tidak akan pernah meleset sebagaimana firman Allah SWT ayat yang lain. (Baca: QS.al-An'am:122-123).


Firasat hanya dimiliki oleh seorang Mukmin sedangkan selain Mukmin tidak memiliki firasat tetapi kebodohan dan ilusi. Karenanya pula, perlu dibedakan antara firasat dan prasangka (Zhann), sebab prasangka boleh salah dan benar boleh terjadi dengan keta'atan atau kemaksiatan dengan hati yang hidup, sakit atau mati dan juga di antaranya ada yang haram. Hal ini sebagaimana firman Allah subhanahu wata،ala, artinya, "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa." (QS.al-Hujurat:12)

Ahli Firasat adalah Ahli Kebajikan dan Takwa

Bila seorang hamba dekat dengan Tuhannya , maka Dia akan melimpahkan nur-Nya kepadanya. Hal ini seperti dalam hadits Qudsi, "Dan tidaklah hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sesuatu lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan atasnya, dan senantiasalah hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah, hingga Aku mencintainya bila Aku telah mencintainya, maka Aku-lah pendengaran yang dengannya ia mendengar, penglihatan yang dengannya ia melihat, tangan yang dengannya ia memukul, kaki yang dengannya ia berjalan. Dan jika ia meminta kepada-Ku, niscaya Aku pasti memberikannya dan bila ia berlindung kepada-Ku, niscaya aku pasti melindunginya" (HR.al-Bukhari)


Tidak dapat disangkal lagi, bahwa para sahabat merupakan bagian dari umat ini yang paling banyak mendapatkan memiliki sifat ini sebab mereka adalah umat yang paling berbakti hatinya, paling dalam ilmunya dan paling sedikit Takalluf-nya (membebani diri di luar batas kemampuan). Mereka adalah generasi yang telah dipilih Allah SWT untuk menemani Nabi-Nya dan menegakkan agama-Nya di mana Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar al-Faruq radhiyallahu ،berdiri di garisan paling depan. 


Sedangkan secara umum, maka seperti yang dikatakan Ibn Mas'ud radhiyallahu ،anhu, "Yang paling tajam firasatnya ada tiga orang: al-'Aziz terhadap Yusuf ketika berkata kepada isterinya (Yusuf, 12:21); putri nabi Syu'aib ،alaihissalam (Al Qasas, 28:26) dan Abu Bakar radhiyallahu ،anhu terhadap Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ،anhu saat menunjuknya sabagai khalifah penggantinya. Ketika itu, ada yang berkata kepadanya, ،Wahai Abu Bakar wahai khalifah Rasulullah, apakah engkau mengangkat pemimpin yang paling keras untuk kami.? Tidakkah engkau takut kepada Allah?،¨ 


Maka, ia pun menangis seraya berkata, ،Andaikata Tuhanku bertanyakan kepadaku, pasti aku katakan kepada-Nya, wahai Tuhan, aku telah mengangkat untuk mereka orang yang paling pengasih di antara mereka. Inilah yang aku ketahui; jika diganti dan diubah, maka aku tidaklah mengetahui hal yang ghaib." Setelah itu, ada Umar al-Faruq radhiyallahu ،anhudan isteri Fir'aun, Asiah, sebagaimana disabdakan Nabi shallallahu ،alaihi wasallam mengenainya (HR.al-Bukhari, dari Abu Musa radhiyallahu ،anhu). Demikian juga sebagaimana terdapat dalam surat al-Qasas, yang merupakan pelengkap empat ayat dalam al-Qur'an berkenaan dengan firasat.

Contoh Kejadian Firasat

- Firasat Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ،anhu: Tidaklah ia mengatakan sesuatu, ،Aku kira,،¨ melainkan terjadi seperti yang dikatakannya. Salah satu bukti besar adalah demikian banyak ayat yang turun menyetujui apa yang diucapkannya, di antaranya pendapatnya mengenai tawanan perang Badar bahwa mereka harus dibunuh, lalu al-Qur'an turun menyetujuinya.

- Firasat 'Utsman bin al-'Affan radhiyallahu ،anhu: Seorang laki-laki menemuinya di mana di jalan ia telah melihat seorang wanita lalu memperhatikan kecantikannya, lantas 'Utsman radhiyallahu ،¥anhu berkata kepadanya, "Salah seorang di antara kamu menemuiku sementara di kedua matanya terdapat bekas zina begitu jelas.!" Lalu laki-laki itu berkata, "Apakah ada wahyu turun setelah Rasulullah shallallahu ،alaihi wasallam wafat?" Ia menjawab, "Bukan, akan tetapi pandangan batin, dalil dan firasat yang tulus.!"


Ali bin Abi Thalib berkata kepada Kumail AnNakha’i: Bumi ini tidak akan kosong dari hamba-hamba
Allah yang menegakkan agama Allah dengan penuh keberanian dan keikhlasan, sehingga agama Allah tidak akan punah dari peredarannya. Akan tetapi, berapakah jumlah mereka dan dimanakah mereka berada? Kiranya hanya Allah yang mengetahui tentang mereka. Demi Allah, jumlah mereka tidak banyak, tetapi nilai mereka di sisi Allah sangat mulia. Dengan mereka, Allah menjaga agamaNya dan
syariatNya, sampai dapat diterima oleh orang-orang seperti mereka. Mereka menyebarkan ilmu dan ruh keyakinan. Mereka tidak suka kemewahan, mereka senang dengan kesederhanaan. Meskipun tubuh mereka berada di dunia, tetapi rohaninya membumbung ke alam malakut. Mereka
adalah khalifah-khalifah Allah di muka bumi dan para da’i kepada agamaNya yang lurus. Sungguh, betapa rindunya aku kepada mereka.” (Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Al Hilya jilid I hal 6).


Imam Ghazali menyebutkan: “Allah pernah memberi ilham kepada para siddiq: “Sesungguhnya ada hamba-hambaKu yang mencintaiKu dan selalu merindukan Aku dan Akupun demikian. Mereka suka mengingatiKu dan memandangKu dan Akupun demikian. Jika engkau menempuh jalan mereka,
maka Aku mencintaimu. Sebaliknya, jika engkau berpaling dari jalan mereka, maka Aku murka kepadamu. “ Tanya seorang siddiq: “Ya Allah, apa tanda-tanda mereka?” Firman Allah: “Di siang hari mereka selalu menaungi diri mereka, seperti seorang pengembala yang menaungi kambingnya
dengan penuh kasih sayang, mereka merindukan terbenamnya matahari, seperti burung merindukan sarangnya.


Jika malam hari telah tiba tempat tidur telah diisi oleh orang-orang yang tidur dan setiap kekasih telah bercinta dengan kekasihnya, maka mereka berdiri tegak dalam solatnya. Mereka merendahkan dahi-dahi mereka ketika bersujud, mereka bermunajat, menjerit, menangis, mengadu dan memohon kepadaKu. Mereka berdiri, duduk, ruku’, sujud untukKu. Mereka rindu dengan kasih sayangKu. Mereka
Aku beri tiga kurniaan: Pertama, mereka Aku beri cahayaKu di dalam hati mereka, sehingga mereka dapat menyampaikan ajaranKu kepada manusia. Kedua, andaikata langit dan bumi dan seluruh isinya ditimbang dengan mereka, maka mereka lebih unggul dari keduanya. Ketiga, Aku hadapkan wajahKu kepada mereka. Kiranya engkau akan tahu, apa yang akan Aku berikan kepada mereka?” Mereka suka menangis dan mengingat Allah.(Nahjul Balaghah hal 595 dan Al Hilya jilid 1 hal. 80).





















Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

NEGARA SYAM.

NEGARA SYAM (JORDAN, PALESTIN,HEBRON, SYRIA) Negara Jordan menjadi tempat transit bagi Abuya sebelum meneruskan perjalanan ke negara negara lain. Jordan juga dikenali dengan bumi Anbiya. Jordan juga banyak meninggalkan kesan  peninggalan purba yang berusia  ribuan tahun. Ia banyak di Jordan atau dulu dikenali dengan negeri Syam. Wilayah Syam zaman kebangkitan pertama mengandungi Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria. Di era kebangkitan kali kedua Syam telah terpecah kepada empat negara. Ia dilakukan oleh penjajah. Kini terdapat negara Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria secara berasingan satu sama lain. Jordan era terkini dikenali dengan Kerajaan Hasyimiyah Jordan, (Hashemite Kingdom of Jordan) atau lebih dikenali dengan nama Jordan sahaja  merupakan sebuah negara Arab yang terletak di Asia Barat (dulu dianggap Timur Tengah) bersempadan dengan negara-negara Arab yang lain. Ia terletak pada koordinat 34-29 Utara 35-39 Timur iaitu di sebelah Barat La

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN.

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN. Allah telah mengkhabarkan kepada kita melalui lidah Rasul-Nya bahawa Allah telah ‘set’kan satu Jadual Allah SWT untuk umat yang datang sesudah wafatnya Nabi akhir zaman. Itulah kasih sayang Allah dan Rasul-Nya kepada umat Islam, yang untuk mereka tidak ada lagi nabi dan rasul.Maka diceritakan lah perkara-perkara yang bakal terjadi sama ada yang positif atau negatif. Dengan mengetahui dan memahami jadual itu, umat Islam terpandu atau terpimpin untuk menghadapi dan menerima takdir yang bakal berlaku. Antara jadual yang dimaksudkan itu ialah, Rasulullah SAW bersabda: Yang artinya : "Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian sebagaima­na yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah Zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat nya. Lalu berlakulah zaman

AGAMA NABI IBRAHIM.

AGAMA NABI IBRAHIM. Inti pati ayat: Al Qur’an ayat 123 surat 16 An Nahl, Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif." dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. Al Qur’an ayat 39 surat 14 Ibrahim, Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) do`a. Al Qur’an ayat 124 surat 2 Al Baqarah, Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim". Al Qur’an ayat 71 surat 21 Al Anbiyaa’, Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. N