Langkau ke kandungan utama

MENJEJAK PARA SAHABAT MELALUI JALAN SUTERA KE CHINA.


(Karakoram Highway ).


Kenderaan di Pakistan.


Pada tahun 1983 Abuya Imam Ashaari Muhamad At Tamimi mengirim dua rombongannya ke China. Rombongan tersebut hanya dapat sampai Di Hongkong. Rombongan pertama di ketuai oleh Syeikh Hussain bin Syeikh Omar. Rombongan kedua diketuai sendiri oleh Abuya Imam Ashaari Muhamad At Tamimi. Pada tahun 1991 Abuya mengirim Ustaz Raja Chulan bin Raja Ahmad Tajuddin masuk ke China melalui Karakoram Highway dan menjadi orang Melayu dan Malaysia pertama melalui 'Laluan Sutera '. Mereka masuk hingga ke Xinjiang.
Awal 1992 - Satu lagi rombongan yang Abuya kirim menelusuri  'Laluan Sutera ' dan seterusnya terbang ke Beijing. Februari-Mac 1992 beberapa rombongan mula meninjau Wilayah Yunnan. 


Peringkat penerokaan April-Jun 1992 Abuya memimpin dua XPDC dakwah ke Yunnan. Mulai Julai 1992 Abuya meneroka Beijing dan beberapa kawasan dan wilayah lain. Setelah berlalu hampir 20 tahun, barulah Muslim di China dibenarkan beribadah di masjid. Sejak akhir-akhir ini, umat Islam diberi kebebasan sepenuhnya untuk beribadah di masjid dan di beri pelung menuntut ilmu agama. Sewaktu revolusi kebudayaan semua agama dihapus, berhala, candi, dan wat-wat buddha telah diratakan dengan tanah.  Yang tinggal hanya masjid. Apabila diberi kebebasan beragama, hanya agama Islam sahaja yang bergerak aktif. Semenjak China membuka tabir besinya kepada dunia. Pelancung-pelancung berpusu-pusu masuk ke China. 


Hotel-hotel sentiasa penuh dengan para pelancung. Cuma yang kurang pendakwah. Pendakwah tidak mengambil kesempatan di atas keterbukaan China pada masa kini. Untuk menarik pelancung Islam, China telah memperkenalkan pakej pelancungan ke wilayah-wilayah dan tempat-tempat bersejarah Islam. Di TV China ditayang berulang kali filem-filem mengenai kebudayaan,cara hidup dan ibadah umat Islam sebagai promosi menarik minat pelancung. Semenjak era kebangkitan Islam kali kedua ini orang-orang Cina Muslim membangun lebih dari seribu sekolah rendah dan perpustakaan dan banyak sekolah menengah. Mereka berhasil dalam mengenalkan studi bahasa Arab dan Islam di universiti -Universiti  China, seperti Universiti Beijing, Universiti Central, Universiti Tchung-San, dan sebagainya. 



Mereka memproduksi sejumlah besar literatur Islam dalam bahasa China melalui majalah-majalah Islam seperti: Majalah Studi Islam China; Surat Kabar Islam, Majalah, Sinar Islam, Matahari Terbit, Pemuda Muslim, Al-Islah, Kemanusiaan, Majalah Chee, Majalah Bang-Tou, Batas-batas, Al-Awqaf, dan sebagainya. Pada kebangkitan pertama XPDC dakwah datang ke China di tahun kedua pemerintahan kaisar Yung Way dari dinasti Tang; yaitu pada 31 H (651 M) di mana pemerintahan khalifah Usman. Orang-orang muslim China percaya bahwa para anggota delegasi ini, yang berjumlah 15 orang, adalah orang muslim pertama yang memasuki China. Mereka percaya bahwa ekspedisi ini di bawah Saad Ibn Abi Waqqas, salah seorang sahabat nabi. 


Delegasi datang ke China melalui laut, mendarat di Kanton, kemudian melalui darat pergi ke ibukota Shang-An (sekarang Sian) di mana mereka disambut oleh kaisar dan diizinkan membangun sebuah masjid. Masjid ini diyakini sebagai masjid pertama di China, yang masih berdiri sampai sekarang. Sejak sebelum era Islam sudah terjadi hubungan perdagangan antara dunia Arab dan China. Laluan perdagangan ini ada Masjid Guangzhou di China, yang melewati laut dan ada yang melewati darat (jalur sutera). Beberapa pedagang Arab disebut-sebut sudah ada yang menetap di beberapa kota bandar dagang di negeri China, seperti Kanton, Chang Chow, dan Chuan Chow. 


Walaupun ada yang berpendapat Islam sudah masuk ke Kanton sejak zaman Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, tetapi hubungan resmi antara pemerintah Islam dan China terjadi pada masa Khalifah Utsman ibn Affan radhiyallahu ’anhu yang mengirim delegasi pada kaisar Dinasti Tang (618-905). Hal ini tercatat dalam sejarah resmi (Annals) Dinasti Tang. Sejak itu terjadi hubungan diplomatik yang baik antara kekhalifahan Islam dan Dinasti Tang. Catatan resmi dinasti tersebut menyebutkan adanya 37 kali perutusan diplomatik di antara kedua belah pihak. Salah satu kaisar China yang terguling karena pemberontakan pada tahun 755 M bahkan pernah mendapat bantuan ketenteraan  dari pasukan muslim yang dikirim dari Asia Tengah sehingga dinasti tersebut berhasil mendapatkan kembali kedaulatannya. 


Sebagai balasannya, kaisar mengizinkan pasukan muslim yang telah membantunya itu untuk tinggal di salah satu distrik di ibukota Dinasti Tang dan membolehkan mereka melakukan pernikahan dengan perempuan-perempuan China.Di akhir masa pemerintahan Dinasti Tang tercatat adanya 120.000 orang asing menetap di China. 80 peratus dari jumlah tersebut adalah orang-orang Arab, selebihnya orang Parsi, Nasrani, dan Yahudi. Orang-orang Arab muslim yang menetap di China pada abad ke-8 telah memperoleh hak khusus untuk mengatur urusan serta memilih pemimpin di antara mereka sendiri. Hal ini menunjukkan adanya hubungan baik serta kepercayaan pemerintah China kepada komuniti  muslim yang tinggal di sana. 


Pergerakan dan perhubungan yang dinamik di antara dunia Islam dan Tiongkok telah memungkinkan para ahli geografi muslim mencatat keadaan geografi dan kebudayaan China dengan baik pada masa yang relatif dini, seperti yang boleh didapati pada sebuah kitab anonim berjudul Silsilat al-Tawarikh yang mungkin disusun pada separuh terakhir abad ke-9 dan diedit oleh Abu Zaid al-Sirafi dan kemudian dikutip oleh al-Mas’udi dalam Muruj al-Dzahab-nya. Pada masa-masa berikutnya, keberadaan Islam di China terus berlanjut, malah semakin baik. Ketika China dikuasai oleh Mongol dan terbentuk Dinasti Yuan (1279-1368 M), pengaruh Islam di Tiongkok semakin kokoh. Banyak muslim Arab atau Persia yang diberdayakan dalam pemerintahan dan ketenteraan China. 


Beberapa di antaranya bahkan memegang posisi yang strategic, seperti Saidian Chi (Say Dian Chih/ Sayyid Shini/ Sayyid Syamsuddin) yang menjadi Gubernur di Yunnan. Sebuah pribahasa China sampai-sampai menyebutkan ”Hui-Hui (muslim) tersebar luas di seluruh penjuru China pada masa Dinasti Yuan.” Pada masa ini kaum Muslimin bahkan dipanggil dengan sebutan Da’shman yang bermakna ’orang terpelajar,’ di samping sebutan Mu Su Lu Man dan Hui-Hui. Keberadaan Islam di China mencapai puncaknya pada masa Dinasti Ming (1368-1644) yang menggantikan Dinasti Yuan. Ibrahim Tien Ying Ma menyebutkan bahwa isteri  kaisar pertama Dinasti Ming adalah seorang muslimah yang dikenal sebagai Ratu Ma (Ma menurutnya merupakan nama keluarga muslim China yang berasal dari kata ’Muhammad’). 


Empat dari enam panglima yang mendukung proses revolusi yang melahirkan Dinasti Ming juga merupakan panglima-panglima muslim. Ia juga berargumen bahwa kaisar pertama Dinasti Ming, Chu Yuan Chang, dan kaisar-kaisar Ming berikutnya menganut agama Islam, walaupun mereka tidak menjadikan Islam sebagai agama resmi negara.Yang jelas, masyarakat China mencapai puncak kejayaannya pada masa dinasti ini dan pada masa ini pula Islam mencapai puncak pengaruhnya di negeri tersebut. Laksmana Cheng Ho pun menjalankan misi diplomasinya yang sangat menonjol ke Timur Tengah dan Asia Tenggara pada awal pemerintahan Dinasti Ming.








Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

NEGARA SYAM.

NEGARA SYAM (JORDAN, PALESTIN,HEBRON, SYRIA) Negara Jordan menjadi tempat transit bagi Abuya sebelum meneruskan perjalanan ke negara negara lain. Jordan juga dikenali dengan bumi Anbiya. Jordan juga banyak meninggalkan kesan  peninggalan purba yang berusia  ribuan tahun. Ia banyak di Jordan atau dulu dikenali dengan negeri Syam. Wilayah Syam zaman kebangkitan pertama mengandungi Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria. Di era kebangkitan kali kedua Syam telah terpecah kepada empat negara. Ia dilakukan oleh penjajah. Kini terdapat negara Jordan, Palestin, Lubnan dan Syria secara berasingan satu sama lain. Jordan era terkini dikenali dengan Kerajaan Hasyimiyah Jordan, (Hashemite Kingdom of Jordan) atau lebih dikenali dengan nama Jordan sahaja  merupakan sebuah negara Arab yang terletak di Asia Barat (dulu dianggap Timur Tengah) bersempadan dengan negara-negara Arab yang lain. Ia terletak pada koordinat 34-29 Utara 35-39 Timur iaitu di sebelah Barat La

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN.

KEBANGKITAN ISLAM AKHIR ZAMAN. Allah telah mengkhabarkan kepada kita melalui lidah Rasul-Nya bahawa Allah telah ‘set’kan satu Jadual Allah SWT untuk umat yang datang sesudah wafatnya Nabi akhir zaman. Itulah kasih sayang Allah dan Rasul-Nya kepada umat Islam, yang untuk mereka tidak ada lagi nabi dan rasul.Maka diceritakan lah perkara-perkara yang bakal terjadi sama ada yang positif atau negatif. Dengan mengetahui dan memahami jadual itu, umat Islam terpandu atau terpimpin untuk menghadapi dan menerima takdir yang bakal berlaku. Antara jadual yang dimaksudkan itu ialah, Rasulullah SAW bersabda: Yang artinya : "Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian sebagaima­na yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah Zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat nya. Lalu berlakulah zaman

AGAMA NABI IBRAHIM.

AGAMA NABI IBRAHIM. Inti pati ayat: Al Qur’an ayat 123 surat 16 An Nahl, Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif." dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. Al Qur’an ayat 39 surat 14 Ibrahim, Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) do`a. Al Qur’an ayat 124 surat 2 Al Baqarah, Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim". Al Qur’an ayat 71 surat 21 Al Anbiyaa’, Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. N