UMAR Al KHATTAB DAN
SUNGAI NIL.
Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia, panjangnya mengalahkan sungai Amazon yang terdapat di Amerika. Panjang Sungai Nil ini mencapai 6.650 kilometer. Sungai Nil ini mengalir dan membelah sembilan negara, negara tersebut ialah Ethiopia – Zaire – Kenya – Uganda – Tanzania – Rwanda – Burunda – Sudan – Mesir.
Nama Sungai Nil ini berasal dari nama Semit “Nahal” kemudian diubah menjadi “Neilos” yang memiliki erti lembah sungai. Sungai Nil ini identik dengan Mesir, walaupun sebenarnya sungai ini pun membentang sampai ke Afrika. Yang membuatnya identik dengan Mesir karena sebanyak 22% air sungai ini mengalir di beberapa kota di Mesir yakni kota Kairo, Aswan, Gondokoro, Khartoum, Karnak, Thebes dan Alexandria.
Mata air Sunagi Nil ini berasal dari wilayah danau di Rwanda dan Burundi guys.. Sumber mata air tersebut kemudian mengalir hingga ke Danau Victoria.
Orang Mesir yang tinggal di sekitar Sungai Nil menyebut sungai terpanjang di dunia ini sebagai “sungai kehidupan” karena telah berperanan penting dalam kehidupan dan peradaban di Mesir. Sungai Nil mampu menghasilkan tanah yang subur akibat hasil sedimentasi di sepanjang aliran sungainya. Tanah yang subur ini membuat penduduk Mesir bisa mengembangkan lahan pertanian untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Spesies buaya mendominasi kehidupan dalam air Sungai Nil.
Sungai Nil Biru dan Nil Putih
Sungai Nil ini pun diketahui memiliki dua anak sungai yakni Sungai Nil Biru dan Sungai Nil Putih. Sungai Nil Putih tampak berwarna keputihan jika dilihat dari permukaannya, hal ini disebabkan karena adanya lumpur berwarna putih yang tersebar di sekitar anak sungai Nil Putih. Sungai Nil Biru dan Sungai Nil Putih mengalir ke bawah dari pegunungan Etiopia Utara.
Banjir Tahunan Sungai Nil
Akibat hujan musiman yang melanda Sungai Nil, setiap tahunnya sungai ini [un mengalami banjir tahunan yang membanjiri bantaran sungai yang di dalamnya terdapat desa-desa pertanian warga. Maka dari itu pemerintahan setempat membendungan bendungan Aswan yang terletak di kota Aswan guna mencegah air banjir yang masuk secara berlebihan.
Namun, banjir tahunan ini tak sepenuhnya memberi kerugian terhadap warga guys.. Justru banjir ini mendatangkan keuntungan karena membawa lumpur-lumpur yang subur untuk menyuburkan lahan pertanian warga. Sebagai negeri yang jarang mendapatkan hujan, kedatangan banjir ini menjadi salah satu andalan warga untuk menyuburkan lahan pertanian.
Objek Wisata
Selain boleh melihat betapa menakjubkannya Sungai Nil, kalian pun boleh melihat objek-objek wisata menarik yang ada di Mesir. Hmm apa aja ya objek wisata menarik yang ada di Mesir ini?
Pyramid Giza dan Pyramid Sphinx.Objek wisata yang paling banyak diburu wisatawan ketika berkunjung ke mesir adalah melihat kemegahan dan keindahan Pyramid Giza dan Patung Sphinx yang bertubuh kucing namun berwajah seorang manusia. Kedua bangunan ini dibangun pada zaman Mesir Kuno. Di dalamnya terdapat makam para raja Mesir terdahulu. Pyramid of Giza masuk ke dalamtujuh keajaiban dunia.
Menuju Sungai Nil
Untuk boleh melihat keindahan Sungai Nil, anak backpacker boleh melihatnya dari salah satu kota yang dilewati sungai ini, Kairo misalnya. Dari Kairo anak backpacker boleh menumpang Micro Bus atau Free Shuttle Bus.
Kisah Sungai Nil pula kaitannya dengan Saidina Umar antaranya adalah kisah surat Umar bin Khattab RA, khalifah kedua pengganti Rasulullah SAW, yang ditulis kepada Sungai Nil. Ada apakah gerangan?
Cerita surat Umar tersebut dinukilkan dari kitab ulama Nusantara, asal Termas, Jawa Timur yang hidup abad ke-19, yaitu Syekh Mahfuzh at-Tarmasi dengan judul Bughyat al-Adzkiya’ fi al-Bahtsi ‘An Karamat al-Awliya.
Dalam kitab yang oleh Penerbit Sahifa dialihbahasakan dengan judul Nabi Khidir dan Keramat Para Wali itu dikisahkan, pada masa jahiliyah, jika Sungai Nil tidak mengalir dalam satu tahun dilemparlah tumbal berupa seorang perawan ke dalam sungai terpanjang di dunia tersebut.
Ketika telah masuk masa Islam, pada suatu saat, Nil yang seharusnya sudah mengalir, ternyata tidak mengalir. Penduduk Mesir kemudian mendatangi 'Amr bin 'Ash, yang saat itu menjadi sebagai gubernur Mesir.
Mereka melaporkan bahwa sungai dengan panjang 6.650 km kering sehingga harus diberi korban dengan melempar seorang perawan yang dilengkapi dengan perhiasan dan pakaian terbaiknya.
Kemudian 'Amr bin Ash RA berkata kepada mereka, "Sesungguhnya hal ini tidak boleh dilakukan karena Islam telah menghapus tradisi tersebut."
Akhirnya penduduk Mesir bertahan selama tiga bulan tanpa aliran air dari sungai yang pada masa sekarang membelah kurang lebih sembilan negara di kawasan Afrika itu. Mereka benar-benar menderita.
'Amr menulis surat kepada Khalifah Umar menceritakan peristiwa tersebut. Dalam surat jawapan untuk 'Amr bin 'Ash, Umar menyatakan, "Engkau benar bahwa Islam telah menghapus tradisi tersebut. Aku akan menulis sesuatu pada secarik kertas dan lemparkanlah kertas itu ke sungai Nil!" Kemudian 'Amr membuka kertas tersebut sebelum melemparnya ke sungai Nil.
Kemudian 'Amr melempar kertas tersebut ke sungai Nil sebelum kekeringan benar-benar terjadi. Sementara itu, penduduk Mesir telah bersiap-siap pindah meninggalkan Mesir.
Pagi harinya, ternyata Allah SWT telah mengalirkan Sungai Nil enam belas hasta dalam satu malam.
Ketika itu 'Amr membuka kertas tersebut sebelum melemparnya ke Sungai Nil, ternyata kertas tersebut berisi tulisan Khalifah Umar untuk Sungai Nil di Mesir yang menyatakan:
"Jika kamu mengalir karena dirimu sendiri maka jangan mengalir. Namun, jika Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa yang mengalirkanmu maka kami mohon kepada Allah yang Maha Esa dan Maha Perkasa untuk membuatmu mengalir." Kisah ini juga merupakan salah satu bukti karamah yang dimiliki oleh generasi Islam masa awal.
Ulasan
Catat Ulasan