TEKNOLOGI IBARAT PISAU.

قال النبي صلى الله عليه وسلم: «أحب الناس إلى الله أنفعهم للناس

Nabi SAW bersabda,
Ertinya: "Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat”

Tuhan sudah berikan pada kita ilmu dan penguasaan teknologi, supaya dapat kita memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan
cara selamat dan juga menyelamatkan manusia dan seluruh makhluk. Bila kita betul menggunakannya termasuk pandai bersyukur.

Sebagai manusia tentu kita menginginkan kebahagiaan. Begitu juga kita meletakkan
harapan agar penguasaan teknologi dapat kita gunakan untuk kemaslahatan manusia tanpa memberikan kesan negatif kepada manusia.

Ilmu dan teknologi ibarat pisau, kalau pisau jatuh ke tangan perompak, ia akan digunakan untuk merompak atau membunuh. Masyarakat terancam di buatnya. Kalau pisau jatuh ke tangan suri rumah akan di gunakan untuk memotong ikan sayur dan sebagainya. Satu keluarga dapat manfaatnya.

Terima kasih pada Tuhan yang menurunkan agama Islam sebagai petunjuk, dimana manusia dilarang untuk berkahwin dengan keluarga dekat kerana  di antaranya dapat menimbulkan berbagai penyakit. Dapat dibayangkan bila makhluk dijadikan dari sel dari bagian tubuhnya sendiri, tak hairan akan timbul berbagai penyakit lebih parah lagi. Itu contoh kemahiran teknologi yang digunakan secara negatif.

Itu baru dari sudut fizikal, yang dapat menimbulkan penzaliman, karena boleh  cacat, berpenyakit dan lain-lain, belum lagi penzaliman batiniah seperti masalah nasab. Namun begitulah manusia, ingatan dari Tuhan tidak dijadikannya sebagai pengajaran, hingga bukan saja sudah hilang pri kemanusiaanya, bahkan pri ‘kedombaannya’ pun sudah tak ada.